Pencarian

Minim 'Sentuhan' Pemerintah, Warga Kampung Sungai Bokor Minta Perbaikan Jalan


Salah satu ruas jalan di Kampung Sungai Bokor, Desa Pematang Danau, batu split yang menjadi pengerasan jalan ditelan tanah. Foto - Salim

MEDIAKITA.CO.ID - Jalan lingkungan yang berada di Kampung Sungai Bokor, Desa Pematang Danau, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar kondisinya cukup memprihatinkan. 

Di beberapa ruas jalannya terdapat kubangan besar yang menganga, sehingga ketika musim hujan akan digenangi air. Selain itu, jalan ini juga berlumpur saat hujan turun.

"Jalanannya sudah rusak mulai tahun 2002. Dan pada tahun 2019 lalu ada pengerasan sekitar 500 meter," kata Ketua RT 05 Kampung Sungai Bokor, Jamaluddin saat ditemui di rumahnya, baru baru tadi.

Saat ini, batu gunung (split) yang digunakan sebagai pengerasan jalan tersebut perlahan semakin terkubur ke dalam tanah. Bahkan ada juga yang berserakan begitu saja ke sisi jalan. 


Foto - Salim

"Kalau bisa diperbaiki jalannya atau ada pengerasan lagi. Agar, ketika hujan masyarakat kada ngaleh (tidak sulit, red) melewatinya," harap Jamaluddin.

Sementara itu, Kepala Desa Pematang Danau yang baru menjabat, Dian Yovie Zuliysetyo menceritakan, berdasarkan kisah para tokoh masyarakat, Kampung Sungai Bokor berdiri pada tahun 1987. Sejak saat itu, hampir semua pembangunan yang ada di desanya merupakan hasil swadaya masyarakat. Artinya, minim sentuhan pemerintah daerah. Beberapa langkah telah ditempuhnya agar sentuhan tangan dari pemerintah juga merambah ke desa mereka. 

"Beberapa waktu lalu kami juga melakukan Rakoor untuk persiapan Musrenbang tingkat Kecamatan Mataraman nantinya. Di mana jalan di sini akan dijadikan usulan prioritas," kata Yovie.

Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kecamatan Mataraman tanggal 21 Februarinya nantinya, pihaknya akan mengusulkan perbaikan jalan yang ada di Kampung Sungai Bokor, Desa Pematang Danau.

"Mudah-mudahan bisa dijadikan prioritas utama dari kecamatan," tutupnya.


Foto - Salim

Di tempat berbeda, menanggapi hal demikian, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Banjar, Jimmy mengakui bahwa desa tersebut sudah pernah dilakukan pengerasan jalan pada tahun 2019 silam.

"Di interval tahun 2019 ke tahun 2023 ini memang tidak ada penganggaran untuk peningkatan badan jalan di sana," kata Jimmy di ruang kerjanya, Jum'at (3/2/23) kemarin. 

Ia menyarankan kepada warga setempat untuk menyampaikan proposal perbaikan jalan ke Dinas PUPR Banjar, atau melalui mekanisme Musrenbang.

"Apabila menjadi skala prioritas pihak kecamatan, terus menjadi prioritas kabupaten yang disandingkan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), memang menjadi prioritas teratas, maka akan ditangani," tuntasnya. (slm)