Pencarian

Nasib Warung Jablai Mendekati Titik Nadir


Pembongkaran warung jablai dan bangunan liar di kawasan Jalan Trikora LIK Liang Anggang tinggal menghitung waktu. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID - Penghuni 75 bangunan liar dan warung 'jablai' (remang-remang) di Jalan Trikora Simpang LIK Liang Anggang, Kota Banjarbaru kini mulai berburu dengan waktu.

Pasalnya, tinggal menghitung hari lagi, mau tidak mau, mereka harus membereskan barang-barang serta membongkar bangunannya, lantaran Pemerintah Kota Banjarbaru telah melayangkan surat peringatan ketiga (SP3) atau yang terakhir ihwal penertiban kawasan tersebut pada Kamis (1/12/22) lalu, atau akhir bulan Desember 2022 ini batas waktu pembongkarannya.

Keseriusan Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin untuk menertibkan kawasan tersebut jelas tak main-main. Terbaru, Pihaknya menggandeng PLN dan PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar untuk memutus aliran listrik dan air di 75 bangunan yang ada di situ.

Salah satu pemilik bangunan liar, Ardiansyah mengaku hanya bisa pasrah mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru.

"Kita siap aja, tidak ada daya jua, kami mengiringi pemerintah, tidak bakal juga menentang pemerintah, karena kita orang biasa," ungkapnya, Jumat (16/12/22).

Ardiansyah mengaku akan membongkar sendiri bangunannya, sembari mencari hunian lain. Arus listrik dan air ditempatnya juga sudah diputus oleh petugas.

"Sementara mencari sewaan (rumah), bangunan yang ada ini dibabak (dibongkar) mengikuti aturan pemerintah," ujarnya.

Kebingungan juga dirasakan pemilik bangunan liar lainnya, Suyadi yang tak tahu harus kemana mencari dan membuka tempat usaha baru.

"Karena bukan tanah kita (pribadi) kita memaklumi saja, tapi ya setidaknya ada bantuan sedikit dari pemerintah untuk pembongkaran ini, ini belum ada sama sekali," ketus pemilik bengkel sepeda motor ini.

Sama seperti Ardiansyah, aliran air di bengkel Suyadi juga sudah diputus oleh petugas PTAM. Sedangkan untuk listrik, Ia meminta untuk tidak diputus sementara karena dirinya tinggal di bangunan tersebut.

"Kalau air sudah diputus semua, listrik sampai tanggal 20 ini kata petugas PLN akan diputus semua," bebernya.

Disamping dirinya takut jika pindah tempat tidak bisa bayar sewa tempat.

"Yang saya pikirkan kalau usahanya tidak ada lagi, bagaimana untuk bayar begitu," tandasnya. (tim)