Pencarian

Pedagang Menjerit, Harga Daging Sapi Terus Melonjak


Pedagang di Pasar Sentra Antasari keluhkan harga daging sapi yang terus melonjak naik. Foto - Hans

MEDIAKITA.CO.ID - Pedagang daging sapi terpaksa mengelus dada, pasalnya dalam beberapa waktu terakhir komoditi yang satu ini harganya terus melonjak naik.

Pantauan di Pasar Sentra Antasari Kota Banjarmasin, per Kamis (23/6/22), harga daging sapi tembus hingga Rp 150 ribu per kilogram. Padahal, saat situasi normal daging sapi hanya dibanderol Rp 120 ribu sampai Rp 130 ribu.

"Bukan sepi lagi, merosot penjualan kita," ungkap seorang pedagang, Halimah (48).

Menurut Halimah, naiknya harga sapi menjelang momen Idul Adha merupakan hal yang normal. Hanya saja kondisi diperparah dengan munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga pasokan dari luar Kalimantan terpaksa dihentikan sementara.

Akibat kenaikan ini, dirinya pun harus memutar otak dengan mengurangi jumlah pasokan yang dipesan. Dari biasanya mendatangkan 50 kilogram, kini hanya sekitar 12 kilogram dalam sehari.

"Kalau naik terus, kita pikir-pikir lagi mau jual daging ini," keluhnya.


Pedagang daging sapi mengaku alami penurunan omzet. Foto - Hans

Senada, pedagang daging sapi lainnya, Siti Khadijah (45) menyebutkan bahwa kenaikan sudah berlangsung sejak wabah PMK mendera. Mulai saat itu pula dirinya mengaku kesulitan untuk menjual daging sapi, lantaran peminatnya yang menurun drastis.

"Kalau normal 130 ribuan aja," ucapnya.

Semenjak pasokan sapi dari Pulau Jawa dan sekitarnya dilarang masuk ke Kalimantan, Khadijah hanya bisa bergantung dari pemasok di desa-desa di Kabupaten Tanah Laut.

"Itu pun paling banyak mengambil cuma 20 kilogram. Biasanya sampai satu pikul," tambahnya.

Lebih lanjut, dari informasi yang diterimanya, harga daging sapi diprediksi kian melambung tinggi. Karena itu, Khadijah berharap ada solusi nyata dari pemerintah untuk mengatasi situasi ini, termasuk menghentikan laju penyebaran wabah PMK.

"Tidak bisa dibiarkan, mau makan dari mana kita?" pungkasnya. (hns)