Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengunjungi stand UMKM yang menjual aneka produk olahan cabai Hiyung. Foto - Isuur

MEDIAKITA.CO.ID - Tingkat kepedasan cabai rawit Hiyung yang setara 17 kali lipat kepedasan cabai pada umumnya, menarik perhatian Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.

Ditemui saat kunjungannya ke Kalimantan Selatan, Kamis (16/11/23) sore, Mentan Andi Amran mendorong agar cabai asal Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan ini bisa menjadi cabai nasional.

"Komoditi cabai Hiyung harus ditingkatkan dan harus menggantikan cabai nasional. Pedasnya luar biasa, 17 kali lipat dari cabai nasional," kata Andi Amran saat menemui penyuluh pertanian se Kalimantan Selatan (Kalsel), di Gedung Idham Chalid Komplek Perkantoran Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Kamis (16/11/23) sore. 

Menurut Menteri yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2023 lalu ini, cabai Hiyung harus jadi penyuplai ke Jakarta. 

"Artinya, cabai Kalimantan bisa menyelesaikan cabai nasional," ujarnya.

Disisi lain, berdasarkan hasil penelitian dari Laboratorium Pengujian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen milik Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kadar capsaicin pada Cabai Hiyung mencapai 2.333,05 ppm. Angka tersebut memiliki tingkat kepedasan setara dengan 17 kali lipat dari cabai biasa.

Cabai Hiyung juga telah terdaftar sebagai varietas tanaman lokal khas Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan dari Kementerian Pertanian dengan nomor 09/PLV/2012 pada 12 April 2012.

Sementara itu dari segi bentuk, cabai Hiyung memiliki bentuk kerucut kecil. Warna buah muda hijau saat kecil, hijau keunguan saat menjelang masak, dan merah cerah saat telah masak.

Sedangkan tanamannya memiliki daun meruncing, kedudukan tangkai bunga tegak, bunga berbentuk terompet, dan sudut antara tangkai dan bunga adalah 117,29 derajat.

Selain pedas, cabai ini juga mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu antara 10-16 hari pada suhu ruangan. (tim)