Gas LPG 3 Kg langka di Banjarmasin. Foto - Hans
MEDIAKITA.CO.ID – Kelangkaan gas LPG (elpiji) 3 kg yang terjadi di Kota Banjarmasin dalam beberapa waktu terakhir tak ditampik oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Namun, kekurangan pasokan disebutkan sudah berangsur-angsur menurun.
Hal tersebut diungkapkan Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setdakot Banjarmasin, Doyo Pudjadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/2/21) pagi.
“Artinya kekurangan elpiji di Banjarmasin, Iya. Namun, kekurangan pasokan tersebut sudah mulai cenderung turun,” ungkap Doyo Pudjadi kepada Jurnalis Mediakita.co.id.
Doyo Pudjadi memaparkan, kekosongan yang terjadi akibat tangki-tangki milik Pertamina kesulitan untuk menjangkau Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).
Selain itu, kerusakan infrastruktur jalan dan progres pengerjaan jembatan Kayu Tangi belum rampung mengharuskan pendistribusian dilakukan melalui jalur laut dengan kapal LCT. Sehingga lanjutnya, proses pemindahan biogas dari mobil tangki pengangkut ke dalam tabung juga sedikit terlambat. Akhirnya menyebabkan kekosongan stok gas LPG 3 kg hampir di seluruh pangkalan.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setdakot Banjarmasin, Doyo Pudjadi. Foto - Hans
"Karena melalui LCT makanya distribusi lambat, frekuensinya tidak bisa cepat. Biasanya, katakanlah bisa menyetok sekian banyak, sekarang setengahnya saja sulit," ujarnya.
Doyo mengatakan bahwa saat ini pihak Pertamina telah berupaya mengatasi kendala tersebut dengan cara melakukan pinjam sewa sejumlah unit tangki dari Kalimantan Tengah.
Penambahan unit tangki dimaksudkan untuk meningkatkan frekuensi pendistribusian agar mampu menutupi seluruh kebutuhan gas LPG 3 kg di Kota Seribu Sungai.
"Ini sudah optimal, karena kita tidak mungkin menunggu perbaikan jalan Sungai Tabuk maupun percepatan pengerjaan proyek jembatan Kayu Tangi," tegasnya.
Dia juga memprediksi kelangkaan gas 'melon' masih akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.
"Tidak bisa langsung seketika, tapi perlahan-lahan sudah mulai normal kembali. Mungkin perlu waktu seminggu, dua minggu atau sebulan ke depan," tandas Doyo. (hns)