Masruni dan beragam benda antik yang ditemukannya di pinggiran Sungai Martapura. Foto - Salim
MEDIAKITA.CO.ID - Warga Desa Sungai Rangas Tengah, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar digegerkan dengan penemuan sejumlah barang diduga antik.
Barang yang diduga antik itu ditemukan oleh Masruni (42), saat hendak mandi di Sungai Martapura yang berada tepat di belakang tempat tinggalnya, pada Sabtu (10/12/22) pekan lalu.
Saat menceburkan diri untuk berenang, Masruni tanpa sengaja menginjak sesuatu. Khawatir akan mencelakai anak-anak yang sering mandi di sana, Masruni pun coba mengangkatnya ke permukaan.
Seketika ia terkejut, benda yang diambilnya dari dasar sungai adalah sejumlah piring keramik ukuran besar dengan beragam ukiran.
Sehari berikutnya, Masruni kembali melakukan pencarian dan kembali menemukan beberapa barang lain yang diduga antik. Seperti guci, samurai, golok, hingga mangkok.
Temuan ini pun memantik rasa penasaran warga desa setempat, yang berduyun-duyun menyambangi kediaman Masruni.
Tempat ditemukannya beragam benda antik. Foto - Salim
Saat dikunjungi Mediakita.co.id, Senin (12/12/22), tampak masih banyak warga yang ingin melihat langsung barang diduga antik yang kini tersimpan di rumah Masruni.
Sayangnya, kini Masruni tak lagi mengizinkan warga memasuki rumah miliknya, lantaran khawatir rumahnya tidak mampu lagi menampung beban.
"Untuk barang-barang antik yang ditemukan ini, ulun meumpati (saya mengikuti, red) keputusan Pambakal dan lainnya saja, bagaimana baiknya saja," kata Masruni yang didampingi oleh Ketua RT 03 Desa Sungai Rangas Tengah, Salman.
Ditambahkan oleh Salman, pihaknya tidak berani menyimpan barang-barang yang diduga antik ini di dalam rumah. Alasannya, khawatir dengan orang yang memiliki niat tidak baik, akan mengambil dan mengganggu penemu.
"Barang antik, apalagi kalau asli, kami tidak berani menyimpannya, biasanya banyak yang ingin memilikinya," kata Salman.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Rangas Tengah, Muhammad Noor menerangkan, penemuan barang diduga antik ini akan diserahkan kepada ahlinya.
"Sesuai dengan hasil musyawarah dengan penemu, perangkat desa, Babinsa dan Bhabinkamtibnas, serta Camat Martapura Barat, langkah yang bakal ditempuh selanjutnya adalah dipercayakan kepada Disbudporapar Kabupaten Banjar dan Tim Arkeologi untuk diperiksa, agar diketahui asli atau tidaknya benda tersebut," papar Muhammad Noor.
Perlu diketahui, sebelumnya di tempat tersebut tidak pernah ditemukan benda-benda semacam itu, bahkan ketika sungai kering.
Selain itu, ketika ditemukan, barang-barang antik itu tidak kotor (bersih) dan tidak berkarat, bahkan tidak ditemukan lumpur dari guci yang ditemukan dalam posisi terbuka. (slm)