
Sejak dibuka untuk tahap uji coba, Jembatan Sungai Alalak tak pernah sepi dari hulu hilir kendaraan. Foto - Hans
MEDIAKITA.CO.ID – Meski hanya uji coba, pembukaan Jembatan Sungai Alalak beberapa waktu lalu spontan disambut gembira oleh semua kalangan. Tak ayal, fasilitas itu menjadi daya magnet tersendiri bagi warga Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Tengah.
Disamping lalu lintas yang nampak tak ada sepinya, jembatan itu juga menjadi sasaran masyarakat umum. Baik sekadar melihat fisik bangunan secara lebih dekat atau bahkan berswafoto ria bersama keluarga dan kerabat dekat.
Padatnya aktivitas di kawasan tersebut lantas saja menarik perhatian salah satu pengamat kebijakan publik, Drs. Ichwan Noor Chalik, M.Si.
Seyogyanya khusus wilayah Banjarmasin, kata Dia, Dinas Perhubungan setempat harus menempatkan fasilitas CCTV (Closed Circuit Television, red) pada sejumlah titik sehingga memudahkan dalam proses pengawasan.
“Saya mendorong Dishub Banjarmasin agar segera melakukan hal itu. Sehingga pengawasan dapat lebih mudah serta intens dilakukan,” tuturnya kepada Jur
nalis Mediakita.co.id melalui sambungan telepon, Kamis (14/10/21) siang.

Pengamat kebijakan publik, Drs. Ichwan Noor Chalik, M.Si. Foto - Istimewa
Dilain sisi, Ichwan juga menyoroti kebijakan pembukaan kembali Jalan Adhyaksa Banjarmasin untuk dua arah sebagai upaya memecah kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut, utamanya saat jam sibuk seperti pagi serta sore hari.
Padahal, lanjutnya, titik permasalahan kemacetan mengular di seputar Bundaran Air Mancur Kayu Tangi ialah akibat tingginya volume kendaraan. Baik dari arah Barito Kuala maupun dari dalam Kota Banjarmasin yang ingin melintas ke Jalan HKSN atau Batola.
“Percuma membuka arus jalan satu arah menjadi dua arah. Karena konfliknya tidak di situ. Ini menyangkut jumlah volume kendaraan yang begitu pesat peningkatannya,” terang pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Banjarmasin ini.
Karenanya, Ichwan pun kembali menyarankan kepada instansi terkait agar mulai mempertimbangkan pemasangan traffic light (TL) atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di kawasan bundaran tersebut.
“Mengingat sering terjadinya kemacetan di Bundaran Masjid Hasanudin, maka perlu dipasang lampu traffict light oleh Balai Jalan, Dishub Provinsi Kalsel maupun Dishub Kota. Bisa juga dipasang APILL untuk memecah kantong kemacetan di sana,” pungkasnya. (hns)