Selain mangkal setiap hari di samping Kampus STMIK Banjarbaru, Pentol Gerobak Andre juga sering mangkal di Disporabudpar Banjarbaru setiap hari Jumat pagi. Foto - Dok. Mediakita.co.id
MEDIAKITA.CO.ID - Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS, biasanya sering ditemukan di tempat-tempat makan seperti restoran dan kafe atau tempat usaha lainnya. Namun, pernahkah Anda menemukan kode unik ini di gerobak Paman Pentol (baso tusuk)?
Andre salah satunya. Pedagang pentol yang kerap mangkal di samping Kampus STMIK Banjarbaru ini mulai memanfaatkan kemajuan teknologi berupa QRIS di bisnis kulinernya.
"Iya, dari tahun 2009 sampai sekarang jualan di sini, baru dari Senin (27/11/23) kemarin ulun (saya) pakai QRIS," kata Andre saat ditemui Jurnalis Mediakita.co.id, Jumat (1/12/23) pagi lalu.
Bukan tanpa alasan Andre menyediakan QRIS. Pria kelahiran Tulungagung, 2 Oktober 1989 silam ini mengaku kerap kerepotan saat melayani banyak pembeli yang datang disaat bersamaan. Tak jarang, mereka membayar uang dengan nominal yang besar.
"Kerepotan, Mas. Apalagi pas baru buka pagi atau pas awal-awal bulan, kan baru gajihan ada yang bayar tunai pakai uang besar. Ulun belum ada kembaliannya," ungkap Andre sembari tertawa kecil.
Menurut Andre, hadirnya QRIS ini bisa mempermudah pembeli untuk membayar dagangannya. Disisi lain, Ia juga ingin meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen.
"Alhamdulillah mereka (pembeli) banyak yang senang, soalnya lebih mudah pembayarannya. Lebih praktis katanya," ucap Andre.
Meski kerap kerepotan harus melayani banyaknya pembeli seorang diri setiap hari, Andre mengaku tetap bersyukur dan menikmati profesinya. Karena dari pentol ini, Ia bisa menghidupi anak dan istrinya di kampung.
"Lumayan lah omzetnya, cukup buat bayar kos dan dikirim buat anak dan istri," tuturnya.
Pentol Andre dengan aneka isian. Foto - Mediakita.co.id
Sementara itu, salah satu pelanggan setia pentol Andre, Hilman mengaku terbantu dengan adanya QRIS itu. Cukup memindai (scan) kode yang ada, transaksi jual beli pun beres.
"Tidak perlu repot mencari uang kembalian atau bawa uang cash kalau mau beli pentol di sini," ujar Hilman.
Ditanya alasannya berlangganan pentol Andre, Hilman mengaku sangat menyukai rasa dan aneka pentol daging yang ditawarkan. Selain ukurannya cukup besar dan harganya murah cuma seribuan, teksturnya dan kekenyalannya kata Dia juga pas saat dikunyah.
"Saya sudah coba banyak pentol sejenis di berbagai tempat, cuma menurut saya pentol Andre saja yang pas di lidah," akunya.
Tak hanya pentol daging original, isi telur puyuh, dan isi keju tambah Hilman, Andre juga menjual pentol goreng, tahu goreng, dan siomay (basah dan kering).
"Murah meriah Mas, cuma 500-an saja per biji. Saos tomatnya juga enak, ada yang pedas menggigit. Makanya saya suka jajan pentol di sini, apalagi sekarang pakai QRIS, praktis!" pungkasnya.
Hal senada disampaikan Lubna. Hadirnya QRIS di pentol Andre ini menjadi sesuatu yang unik dan menarik serta mempermudah transaksi jual beli.
"Jadi praktis, enggak perlu khawatir misalnya enggak bawa uang cash. Pamannya juga sopan dan ramah sama pembeli," tutupnya.
Diketahui, QRIS adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. (dk)