
Kapolres Banjarbaru memimpin giat pemusnahan barbuk sabu-sabu. Foto - Isuur
MEDIAKITA.CO.ID - Jajaran Polres Banjarbaru memblender sabu-sabu seberat kurang lebih 3,8 kilogram, di halaman depan ruang Sat Resnarkoba pada Senin (19/9/23).
Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody Harza Kusumah yang memimpin langsung pemusnahan barang bukti ini mengatakan bahwa besaran nilai sabu - sabu tersebut sekitar Rp 6 miliar.
"Pemusnahan kali ini merupakan pemusnahan terbesar sepanjang sejarah penangkapan Polres Banjarbaru dalam kasus narkoba. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberantas narkoba," terangnya seusai pemusnahan.
Menurut Dody, dengan dimusnahkannya barang bukti sebanyak itu, maka setidaknya ada sekitar 36 ribu jiwa bisa diselamatkan dari bahaya penyalahgunaan Narkoba.
"Komitmen kami adalah memerangi narkoba dalam bentuk apapun. Untuk itu kami mengharap kerja sama baik dari masyarakat maupun instansi lain untuk memberikan informasi," tutupnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono yang juga ikut dalam giat pemusnahan itu mengapresiasi jajaran Polres Banjarbaru.
"Kami dari pemerintah cukup mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Polres dalam menangani peredaran narkoba. Ini adalah prestasi yang luar biasa, dengan banyaknya sabu - sabu yang diamankan banyak juga masyarakat yang terselamatkan," katanya.
Wartono juga mengharapkan kepada orang tua untuk memantau kegiatan anak saat di luar rumah. Sebab, saat ini narkoba sudah sangat mengkhawatirkan peredarannya sampai ke anak - anak.
"Orang tua jangan terlena kepada anak - anaknya yang di rumah terlihat alim. Tapi harus dipantau juga apa kegiatan di luar rumah setelah pulang sekolah. Narkoba tidak mengenal umur dan strata sosial, di mana ada kesempatan, pengedar akan masuk," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Fadliansyah Akbar. Ia mengatakan bahwa peredaran narkoba harus diberantas sampai ke akar - akarnya.
"Masyarakat harus aktif melapor ke pihak berwajib apabila mengetahui kegiatan yang kira - kira mencurigakan. Apalagi Banjarbaru sebagai ibu kota provinsi pasti menjadi incaran para bandar narkoba. Apa yang kita lihat hari ini adalah bukti jelas bahwa peredaran narkoba di Banjarbaru sudah cukup mengkhawatirkan," katanya.( isr)