
Helikopter water bombing saat berupaya memadamkan Karhutla di kawasan Landasan Ulin beberapa tahun lalu. Foto - Dema
MEDIAKITA.CO.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama menjelang puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2025.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, menyampaikan langkah pencegahan tersebut di antaranya melalui pengajuan lima unit helikopter water bombing dan dua helikopter patroli kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami juga sedang menjajaki pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) bekerja sama dengan BMKG dan BRIN. OMC idealnya dilakukan sebelum Agustus, saat potensi awan hujan masih tersedia,” ujarnya saat ditemui Mediakita.co.id, Rabu (19/6/2025).
Menurutnya, antisipasi sejak dini menjadi sangat penting, terutama untuk mencegah kebakaran lahan gambut yang bisa menyebabkan asap tebal dan sulit dipadamkan. Salah satu area rawan yang menjadi perhatian adalah sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor.
“Kalau gambut sudah terbakar, apinya bisa menjalar di bawah tanah. Karena itu, kami sudah melakukan operasi pembasahan di sejumlah titik rawan, terutama di sekitar bandara,” jelas Bambang.
BPBD Kalsel juga mengintensifkan pemantauan dan patroli rutin di wilayah rawan, serta memperkuat koordinasi lintas sektor. Selain dukungan armada dan personel, pendekatan edukasi dan keterlibatan masyarakat juga diperkuat.
“Kami melibatkan masyarakat lewat sosialisasi, pelatihan di posyandu, sekolah siaga bencana, dan pembentukan desa tangguh bencana. Pencegahan jauh lebih murah dan efektif daripada penanganan,” tutup Bambang. (rdn)