Pencarian

Ramai Isu Nepotisme, Wali Kota Banjarbaru Minta Dirut PTAM Intan Banjar Mundur


PTAM Intan Banjar digoyang isu nepotisme soal perekrutan pegawai baru. Foto - Tim Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID – Setelah pemberhentian Komisaris Utama yang dianggap tidak sesuai prosedur, kini PTAM Intan Banjar diterpa isu tak sedap. Manajemen perusahaan diduga melakukan nepotisme, karena diduga menerima banyak karyawan titipan pejabat di Kabupaten Banjar.

Sebagai pemegang saham diperusahaan milik daerah ini, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin langsung bereaksi menanggapi isu tersebut.

“Isu ini ada kemungkinan benarnya. Saya pernah dihubungi oleh Direktur Utama, yang menawarkan pada saya memasukkan orang saya sebagai pegawai di sana. Saya masih menyimpan chatnya,” ujar orang nomor satu di Kota Banjarbaru ini, saat ditanyai sejumlah wartawan usai menghadiri sebuah acara, Jumat (24/11/23). 

Menurutnya, perekrutan pegawai secara terbuka sudah lama dilakukan oleh pihak PTAM, namun sekarang terdapat banyak pegawai baru diperusahaan “plat merah”  ini, menggantikan karyawan-karyawan lama yang sudah tidak bekerja lagi.

"Dengan bukti-bukti ini, maka saya menilai manajemen PTAM khususnya direktur utama bekerja tidak secara profesional, sehingga akan berdampak pada perusahaan daerah, yang seharusnya mempunyai karyawan sesuai dengan kebutuhan dan bidang ilmu yang dimiliki, namun diisi oleh orang-orang diduga titipan pejabat," beber Aditya. 


Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Foto - MC Banjarbaru untuk Mediakita.co.id

Jika direktur utama sudah tidak bisa bekerja secara profesional, maka Aditya menyarankan untuk segera mengundurkan diri.

“Kalau sudah tidak bisa bekerja profesional lebih baik mundur, sebelum dimundurkan,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Bidang Humas dan Hukum PTAM Intan Banjar, Mahyuni saat dikonfirmasi, membantah adanya kabar atau isu titipan pada perekrutan pegawai di perusahaan tempatnya bekerja. 

“Perekrutan mereka (pegawai PTAM Intan Banjar--red) mengikuti tahapan seleksi melalui tes yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.

Saat ditanya soal prinsip keterbukaan dalam perekrutan karyawan yang disoal oleh Pemko Banjarbaru, Mahyuni menjawab bahwa Pemko Banjarbaru selaku salah satu pemilik saham di PTAM Intan Banjar lebih mengetahuinya, sehingga ia tidak bisa mengomentari hal ini.

"Pemko pemilik dalam mengawasi, tentunya lebih mengetahui, mohon maaf saya tidak bisa komen lebih dalam karena sangat terbatas. Karena belum banyak informasi saya ketahui,” ujarnya.

Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Manusia (SDM) PTAM Intan Banjar, Ermina Zainah mengaku sejak tahun 2013 pihaknya belum pernah menerima pegawai.

“Pada tahun 2013 kita memiliki 137 karyawan. Saat ini, jumlah pegawai telah mengalami penurunan menjadi 91 orang, termasuk 3 direksi,” katanya saat ditemui awak media.

Dikarenakan jumlah pelanggan terus meningkat jelas Ermina, sehingga muncul permintaan penambahan pegawai yang diajukan melalui telaahan unit kerja kepada direksi melalui perusahaan, menjalin kerja sama dengan Koperasi Tirta Lestari. 

Penambahan pegawai ini menurutnya, dilakukan sesuai dengan kebutuhan operasional, yaitu sebanyak 21 orang tenaga outsourcing.

"Jadi ketika kami merasa perlu dilakukan penambahan personel, kami akan memintanya kepada pihak koperasi sesuai dengan jumlah dan kompetensi yang diperlukan,” terangnya. 

Sementara, Ketua Koperasi Tirta Lestari, Muhammad Azwar merasa isu tersebut tidak benar. Karena setiap melakukan penerimaan karyawan, pihaknya akan melakukan seleksi secara profesional.

Namun demikian, Azwar mengakui jika penerimaan karyawan outsourcing melalui koperasi yang dipimpinnya itu tidak diumumkan secara terbuka, di mana pihaknya hanya melihat lamaran yang sudah masuk terdahulu. Dari sanalah awal tahapan seleksinya dimulai. Jika dirasa ada yang memenuhi kompetensi yang dibutuhkan, maka dialah yang dipanggil.

“Jadi kami tidak sampai mengetahui kalau yang mengantar lamaran itu ada hubungan keluarga dengan pejabat atau tidak. Intinya, siapa yang dirasa memenuhi syarat itu yang kami panggil,” pungkasnya. (tim)