Pencarian

Rela Tinggalkan Profesi Rekam Medik Demi Jadi Pelaku UMKM


Stand Rumah Kreasi Tomat milik Dhianita ramai pengunjung saat Borneo Expo 2021 di salah satu kawasan wisata di Banjarbaru. Foto - Ardian

MEDIAKITA.CO.ID - Berbekal ide untuk mengolah tomat menjadi berbagai macam produk kuliner, Dhianita Prawitri rela meninggalkan pekerjaannya sebagai tenaga rekam medik disalah satu rumah sakit. Ia kini memilih banting stir untuk menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Bahkan, perempuan berkacamata itu sudah memiliki Rumah Kreasi Tomat di kawasan Jalan RO Ulin, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru. Di tempat inilah ia memproduksi olahan tomat menjadi manisan, permen, sirup, selai hingga saus.

Kepada Jurnalis Mediakita.co.id, Dhianita menceritakan bahwa ia memulai jejak bisnisnya ini dari tahun 2018 lalu. Produk-produk olahan tomatnya itu ia beri nama “Katuju.”

Dhianita menerangkan, murahnya harga dan kurang lakunya buah tomat di pasaran kala itu menjadi awal mula terciptanya ide usaha "Katuju" ini. Ia meyakini bahwa idenya itu akan mampu mengganti penghasilannya sebagai tenaga rekam medik.

Keyakinannya terbukti. Selama 3 tahun usahanya berjalan, produk yang dijualnya itu sudah beromzet Rp 7 juta sampai Rp 10 juta per bulan. Ia menjual produk-produk olahan tomatnya mulai dari harga Rp 15 ribu. Harga ini berlaku untuk manisan tomat 100 gram, selai tomat 200 gram, permen tomat 100 gram, dan sirup tomat 350 gram.

“Di tengah pandemi ini keuntungan hanya setengahnya saja yang berhasil didapat,” ungkap Dhianita kepada Jurnalis Mediakita.co.id saat dirinya menjadi peserta Borneo Expo 2021 di salah satu kawasan wisata di Banjarbaru, Sabtu (27/11/21).

Dhianita memasarkan produk-produk olahan tomatnya itu ke beberapa toko ritel modern dan pusat oleh-oleh di Banjarbaru. Produk olahannya ini ia kemas dengan kemasan yang berkualitas, sehingga secara penampilan cukup layak untuk dipasarkan di tempat-tempat itu.

"Untuk (produk) sirup saya memakai sistem pre order, karena tidak tahan lama ketika diletakkan di luar ruangan," bebernya.

Lebih lanjut Dhianita menyampaikan, bahan baku tomat untuk usahanya itu ia dapatkan dari pengepul tomat di Kota Banjarbaru. Ternyata, ada alasan dibalik dirinya memilih membeli bahan baku tomat di pengepul. Ia menilai pengepul tomat itu sudah memahami kualitas dan ukuran tomat yang diperlukannya untuk diproduksi di Rumah Kreasi Tomat.

“Saat ini masih terkendala dengan harga tomat yang fluktuatif yang kadang harganya bisa murah dan sebaliknya,” ujarnya.


Aneka macam olahan tomat Rumah Kreasi Tomat. Foto - Ardian

Disisi lain, Dhianita juga acapkali diundang sebagai pemateri di seminar-seminar umum. Bahkan, pernah beberapa kali mengisi kuliah umum di salah satu kampus di Kota Banjarbaru dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan.

“Kita juga pernah mengisi materi paling jauh sampai ke Kabupaten Balangan,” tutupnya. 

Sementara itu, salah satu pengunjung stand Borneo Expo 2021 dari Kota Martapura, Januar Said sangat mengapresiasi hasil olahan yang dibuat oleh Dhianita Prawitri.

"Rasa yang disuguhkan sangat enak, produk ini sangat layak untuk dijual dalam skala perusahaan besar," pungkasnya. (ard)