Pencarian

Resmi! Kampung Purun Jadi Objek OVOP


Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin meninjau aktivitas warga, terutama kaum wanita saat mengayam kerajinan purun. Foto - Ardian

MEDIAKITA.CO.ID - Kini, Kampung Purun yang berada di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru telah resmi menjadi objek One Village One Product (OVOP) berkat kerajinan purun yang diolah warga setempat.

Peresmian ini dilakukan oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Kamis (26/12/21).

Usai meresmikan, Aditya dan para tamu undangan langsung meninjau aktivitas warga setempat, terutama kaum wanita yang memang dalam kesehariannya membuat berbagai macam kerajinan purun.

Kemudian, ia bersama rombongan meninjau alat penumbuk purun semi mekanik yang terbuat dari kayu ulin, dan dilanjutkan dengan meninjau salah satu galeri hasil kerajinan purun.

Usai melakukan peninjauan, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin berharap dengan diresmikannya Kampung Purun ini menjadi destinasi Objek OVOP, masyarakat Kampung Purun khususnya dan masyarakat Banjarbaru pada umumnya dapat lebih sejahtera lagi ke depannya dari segi perekonomian.


Aditya bersama rombongan meninjau alat penumbuk purun semi mekanik. Foto - Ardian

Disisi lain, Aditya juga meminta kepada para pengrajin purun agar memperhatikan dan mengutamakan kualitas olahan purunnya, sehingga dapat bernilai ekonomis tinggi.

Selanjutnya, Wali Kota muda ini juga meminta kepada dinas atau instansi terkait untuk selalu melakukan pembinaan kepada para pengrajin purun.

"Seperti diketahui, Diskominfo meminta kepada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), untuk lebih meningkatkan Informasi Teknologi (IT). Karena pelaku UKM dan IKM sudah masuk ke E-Commerce,” kata Aditya.

Ditempat yang sama, Lurah Palam, Ciptadi Sunaryo berharap dengan dijadikannya Kampung Purun sebagai salah satu Objek OVOP di Kota Banjarbaru serta mendapat dukungan dari instansi terkait, warga Palam atau para pengrajin purun itu sendiri dapat terpancing kreativitasnya untuk mengembangkan olahan purun.

Sementara itu terkait pengembangan ekonomi sambungnya, warga yang tergabung dalam lima kelompok pengrajin, mampu meraup omzet hingga Rp 5 Juta setiap bulannya selama pandemi Covid-19 ini.

“Keberadaan Kampung Purun ini sedang menggeliat pasca pandemi,” ucapnya.

Sekadar diketahui, melansir dari Jetro, OVOP adalah sebuah program yang dikembangkan oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri di Jepang pada tahun 1980-an.

Sebagaimana namanya, program OVOP memiliki tujuan untuk memberdayakan daerah-daerah untuk setidaknya memproduksi special product (produk khas) daerah tersebut yang memiliki kualitas tinggi dan bahkan dapat diekspor ke negara lain.

Dengan diberlakukannya program OVOP, diharapkan semua desa menjadi “berdaya” dan memiliki kontribusi positif terhadap perekonomian negara.

Di sisi lain, program ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang mengikuti program OVOP. (ard)