Pencarian

Sempat ‘Mengamuk’, Kini Harga si Pedas 'Mereda'

Salah seorang pedagang tradisional, Sanah (36) saat melayani pembeli. Foto - Hans

MEDIAKITA.CO.ID – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Banjarmasin mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada penghujung pekan ke-2 Juni ini, 'si pedas' turun dari Rp100 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Turunnya harga jual cabai rawit disebut-sebut salah satunya karena dampak cuaca yang masih tidak menentu.

“Selain itu, ketersediaan saat ini juga sangat melimpah,” ungkap Sanah, salah seorang pedagang tradisional di Pasar Lama, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Sabtu (12/6/21) pagi.

Sanah menyebutkan, sebelumnya harga cabai rawit sempat ‘mengamuk’ hingga hampir menyentuh Rp200 ribu per kilogram, tepatnya selama Ramadan sampai momen lebaran Idul Fitri 1442 hijriyah berakhir.

Selain cabai rawit, beberapa harga komoditas bahan pangan seperti bawang merah dan putih turut mengalami hal serupa. Di mana masing-masing kini dijual pada harga Rp30 ribu per kilogram.

“Untuk bawang merah dan putih sama-sama turun Rp10 ribu dari harga sebelumnya Rp40 ribu perkilo,” tambah perempuan berusia 36 tahun itu.

Radius 100 meter dari lapak Sanah, jurnalis Mediakita.co.id selanjutnya menemui pedagang telur ayam ras, Burhan (23).

Menurutnya, hingga saat ini untuk harga jual telur ayam ras, baik partai maupun eceran masih berada di atas harga normal.

“Stabilnya dikisaran Rp20 – 21 ribu perkilo. Tapi, sekarang kita masih jual pada harga Rp24 ribu untuk partai, sedangkan eceran Rp26 ribu perkilonya,” kata Burhan.

Selanjutnya, kenaikan juga masih terjadi pada harga jual minyak goreng curah dengan selisih sekitar Rp1,5 ribu dari harga lazimnya.

“Harga minyak goreng curah Rp13,5 ribu per liter. Kalau lagi stabil, per liter kita jual Rp12 ribu masih bisa,” ucap pedagang lainnya, Udin kepada jurnalis Mediakita.co.id. (hns)