Pencarian

SINOPSIS Bahaya Oversharing di Media Sosial: Kesehatan Mental Jadi Sorotan


SINOPSIS Bahaya Oversharing di Media Sosial: Kesehatan Mental Jadi Sorotan. Foto - Madan

MEDIAKITA.CO.ID - Berbagi kisah hidup di media sosial kini sudah menjadi kebiasaan. Namun apakah kita sadar akan risiko yang mengintai?

Dua pembicara dalam Seminar Nasional Psikologi Komunikasi (SINOPSIS) bertema "Mental Health, Merawat Jiwa Membangun Bangsa" yang digelar FISIP Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari di Aula DPRD Kota Banjarbaru, Minggu (20/10/2024) memperingatkan bahaya oversharing yang bisa mengancam kesehatan mental.

Dr. Yuanita Setyastuti, Dosen Psikologi Komunikasi FISIP Universitas Lambung Mangkurat, menekankan pentingnya memahami konsep self-disclosure atau keterbukaan diri di media sosial. Menurutnya, terlalu banyak berbagi informasi pribadi dapat berdampak negatif.

"Self-disclosure adalah ketika seseorang secara sukarela memberikan informasi pribadi yang biasanya disimpan, seperti perasaan atau pengalaman traumatis," ujar Yuanita dalam sesi tersebut.

Ia menambahkan bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan kecemasan, depresi, atau cyberbullying jika tidak dilakukan dengan bijak.

Tak hanya itu, Yuanita juga membahas mengenai personal branding di media sosial. Ia menekankan pentingnya menetapkan tujuan, mengenali audiens, dan menyusun konten yang sesuai untuk membangun citra diri yang efektif.

"Personal branding tidak sekadar berbagi, tetapi menunjukkan siapa kita kepada dunia," tegasnya.


Peserta SINOPSIS. Foto - Madan

Sementara itu, dalam sesi tanya jawab, seorang peserta dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Muhammad Fadlisya, mengungkapkan pengalamannya menghadapi bullying terkait kondisi mentalnya. Ia menanyakan, apakah selalu tampil positif di media sosial adalah hal yang sehat? 

"Kita tidak selalu harus terlihat sempurna. Kesehatan mental melibatkan penerimaan diri, termasuk kekurangan kita," jawab Yuanita. 

Selain itu, Ananza Prili, Content Creator sekaligus Psychologist Candidate at University of Indonesia, turut hadir sebagai pembicara. Ia berbagi pandangan mengenai keseimbangan antara berbagi di media sosial dan menjaga privasi.

"Terlalu banyak mengungkapkan diri bisa menyebabkan stres dan mengurangi kepercayaan diri. Penting untuk mempertimbangkan apa yang layak dibagikan," kata Ananza. 

Seminar ini ditutup dengan diskusi tentang dukungan lingkungan terhadap kesehatan mental. Ananza  menekankan bahwa kesadaran diri dan kemampuan mengelola emosi adalah kunci menghadapi tantangan hidup.

"Dukungan dari teman dan keluarga sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental," pungkasnya. (mdn)