Pencarian

Siswa Minim, Disdik Banjar Perpanjang Pendaftaran dan Lakukan Home Visit


Kantor Disdik Banjar. Foto - Raden

MEDIAKITA.CO.ID - Sebanyak 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kabupaten Banjar menghadapi kekurangan murid hingga pertengahan Juli 2025. Sebagian sekolah bahkan hanya menjaring kurang dari 10 pendaftar, sehingga belum mampu mengisi satu kelas penuh.  

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar, Liana Penny, melalui Sekretaris Disdik Tisnohadi Harimurti, mengungkapkan sekolah-sekolah tersebut tersebar di tujuh kecamatan.  

“Ada sekolah yang hanya mendapatkan lima pendaftar. Ini situasi yang cukup mengkhawatirkan,” ujar Tisnohadi, Selasa (15/7/2025).  



Tisnohadi. Foto - Raden

Sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah Telaga Bauntung, Sungai Pinang, Cinta Puri, Pengaron, Astambul, Simpang Empat, dan Aluh Aluh. Masing-masing sekolah kini berupaya semaksimal mungkin untuk tetap menjalankan kegiatan belajar meski jumlah siswanya jauh dari kata jdeal.

Disdik Banjar langsung mengambil langkah tanggap. Selain memperpanjang waktu penerimaan siswa hingga batas akhir pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada Agustus 2025, mereka juga mempertimbangkan opsi penggabungan sekolah jika lokasi antar sekolah masih berada dalam jangkauan yang wajar.

“Kalau dua sekolah jaraknya masih dalam radius enam kilometer, kita pertimbangkan digabung. Tapi ini jadi opsi terakhir,” tegasnya.

Upaya aktif pun dilakukan. Petugas dari dinas bersama pihak sekolah mendatangi langsung rumah warga melalui program home visit. Selain itu, aparat desa ikut dilibatkan untuk menyampaikan ajakan agar anak-anak tetap melanjutkan pendidikan ke SMP negeri.

“Selain mengimbau, kami bantu dengan pemberian seragam dan perlengkapan sekolah gratis agar beban keluarga lebih ringan,” tambahnya.

Kendala utama, menurutnya, bukan hanya soal fasilitas atau jarak, tetapi juga masih kuatnya kecenderungan orang tua untuk menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan berbasis agama.

Meski demikian, Disdik menegaskan komitmennya untuk mengupayakan tidak ada anak usia sekolah yang terabaikan. 

“Kami ingin menjamin setiap anak di Kabupaten Banjar tetap mendapat akses pendidikan. Ini tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (rdn/adv)