Pencarian

Skandal Foto Mesum, Kades RM Enggan Mundur, Warga: Tidak Ada Toleransi!


Skandal Foto Mesum, Warga Tuntut Kades Mengundurkan Diri. Foto - Salim

MEDIAKITA.CO.ID - Ratusan warga Desa Tambak Anyar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar menyambangi gedung DPRD Banjar, Selasa (14/2/23). Kedatangan pendemo yang didominasi oleh emak-emak (ibu-ibu) ke kantor wakil rakyat ini, untuk mendesak pambakal atau kepala desa (Kades) mereka yang berinisial RM melepas jabatannya. 

Alasannya, Pambakal RM dinilai oleh masyarakat telah melakukan perbuatan yang tidak mencerminkan jati diri seorang pemimpin, di mana foto mesum Pambakal Tambak Anyar Ulu ini viral di media sosial beberapa waktu lalu.

"Mundur, mundur, mundur," teriakan tersebut dilontarkan oleh para pendemo.


Ratusan warga Desa Tambak Anyar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar menyambangi gedung DPRD Banjar. Foto - Salim

Lantas, kedatangan ratusan warga tersebut disambut langsung oleh Ketua DPRD Banjar, HM Rofiqi, Kepala Dinas PMD Banjar, Syahrialuddin, serta Camat Martapura Timur, Guslan. 

Kemudian sejumlah tokoh masyarakat dipersilakan masuk ke Ruang Paripurna DPRD Banjar untuk melakukan audiensi sebagai perwakilan warga. Namun, Pambakal RM justru tidak hadir. 

Dalam proses audiensi yang berlangsung sekitar satu jam, warga tetap bersikukuh meminta Pambakal RM untuk mundur dari jabatannya. 

"Tidak ada lagi toleransi untuk Pambakal RM, karena sudah mencemarkan dan menyakiti perasaan masyarakat Tambak Anyar Ulu. Kami sudah sepakat tidak ingin dipimpinnya lagi," ujar Wahid, salah seorang perwakilan warga.


Sejumlah tokoh masyarakat dipersilakan masuk ke Ruang Paripurna DPRD Banjar untuk melakukan audiensi. Foto - Salim

Semestinya, kata Wahid, pambakal memberikan teladan atau contoh yang baik kepada warganya, bukan malah sebaliknya.

"Tuntutan kita (masyarakat), RM itu mundur dari jabatan sebagai kepala desa," tegasnya.

Camat Martapura Timur, Guslan menyampaikan, untuk menyelesaikan permasalahan dan kegelisahan masyarakat terkait skandal foto tidak senonoh ini, pihaknya (Forkopicam) akan memfasilitasi warga untuk mengadakan mediasi yang bertempat di Desa Tambak Anyar Ulu nantinya.

"Pada audiensi bersama warga tadi, kita sepakat akan menghadirkan perwakilan para tokoh agama di sana untuk mediasi bersama warga dan juga dihadirkan Pambakal RM, semoga mediasi nanti bisa terlaksana dengan aman, dan secepatnya dilaksanakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Banjar, HM Rofiqi  menyampaikan akan mengusahakan mediasi tersebut, agar keadaan di masyarakat kembali normal lagi. Tidak ada prasangka, saling menyalahkan, dan hal-hal negatif tidak ada lagi.

"Kami akan meminta kepada tokoh agama (ulama) di kampung itu yang akan dijadikan mediator. Setelah siap, jadwalnya akan kita tentukan dan saya harap pambakalnya juga datang," ujar Rofiqi.

Diketahui, beberapa waktu lalu, foto mesum Pambakal RM tersebar di media sosial. Mengetahui hal demikian, warga Desa Tambak Anyar Ulu meminta yang bersangkutan mundur sebagai Kades.

Awalnya, Pambakal RM mengirim foto tidak senonoh tersebut secara tidak sengaja ke grup WhatsApp. Dan diketahui, perempuan dalam foto itu masih berstatus istri orang dan tinggal di kampung sebelah. 

BPD setempat juga sempat melakukan mediasi, dan warga meminta Pambakal RM mengundurkan diri. Namun, yang bersangkutan hanya mengacuhkannya saja.

Tak cukup sampai di situ, warga juga menyampaikan surat kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banjar agar jabatan Pambakal RM diberhentikan.

Sementara itu, DPMD Banjar telah memberikan teguran kepada Pambakal RM secara tertulis.

"Teguran lisan sudah kami sampaikan, dan hari ini akan kita sampaikan kepada pambakal tersebut,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Syahrialludin kepada beberapa awak media, Senin (13/2/23) lalu.

Menurutnya, sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 29 disebutkan, apabila pambakal melanggar larangan maka akan diberikan sanksi sebagaimana Pasal 30 Ayat 1 berupa teguran lisan dan/ atau teguran tertulis. Jika tetap melanggar larangan, maka akan diberhentikan sementara sebagai pambakal bahkan diberhentikan.

Terkait tuntutan warga yang menginginkan Pambakal RM mundur dari jabatannya, hal itu dikembalikan lagi kepada yang bersangkutan.

Di hari yang sama, Pambakal RM mengakui perbuatan tidak senonohnya dan meminta maaf atas beredar foto mesum dirinya.

"Ulun (saya, red) meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian foto yang beredar kepada keluarga korban, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ulun berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Jika mengulangi lagi ulun siap berhenti jadi pambakal,” ungkapnya di hadapan beberapa awak media. (slm)