Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru minta seluruh SKPD lapor kinerja. Foto - Istimewa
MEDIAKITA.CO.ID - Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru, satu per satu akan dipanggil Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin dan Wakilnya, Wartono ingin seluruh SKPD tersebut melaporkan hasil kinerja mereka berdua selama memimpin Kota Idaman dalam 3 bulan terakhir.
Aditya Mufti Ariffin menyampaikan, selain menerima laporan kinerja, mereka juga akan mengevaluasi terkait permasalahan atau kendala yang dihadapi masing-masing SKPD di lapangan selama 3 bulan berjalan.
Masih kata Aditya, setelah mengetahui kendala-kendala yang dihadapi, maka pihaknya akan memberikan masukan dan solusi agar rencana kerja dan target semua SKPD bisa terlaksana dengan baik dan benar.
"Dievaluasi triwulan ini kita dapat melihat apa saja yang menjadi kendala pada masing-masing SKPD," ujar Aditya.
Aditya menyebutkan, beberapa SKPD yang sudah mendapatkan panggilan diantaranya BAPPEDA dan BPKAD Banjarbaru.
Dari hasil pertemuan dengan BPKAD, ia meminta data yang berkaitan anggaran dan juga data aset yang dimiliki oleh pemerintah kota yang pada saat ini sedang terbengkalai, seperti tanah dan lainnya sebagainya.
Dari data ini, seberapa banyak aset yang yang dimiliki dan juga berapa anggaran yang didapatkan pada tahun 2021 bisa diketahui.
Sementara itu, Kepala BPKAD Kota Banjarbaru, Jainudin menyampaikan bahwa terkait dengan permasalahan aset, pihaknya satu per satu sudah menguraikannya untuk melakukan pembenahan.
Ia mencontohkan, lahan-lahan milik Pemerintah Kota Banjarbaru yang tidak terpelihara akan segera diberikan sertifikatnya agar lahan tersebut seutuhnya menjadi milik Pemkot.
Sedangkan terkait anggaran yang dimiliki Pemerintah Kota Banjarbaru, diperkirakan sampai saat ini masih berada diangka Rp 1,1 triliun. Sebab, ada penggunaan anggaran yang dialihkan untuk menangani penanggulangan Covid-19.
"Intinya pada saat ini kita akan selalu mencoba membenahi apa yang memang menjadi permasalahan,” ujar Jainudin. (fer)