Peserta TPPS XVIII dari Dewan Kesenian Tabalong. Foto - Dema
MEDIAKITA.CO.ID - Meski sempat diguyur hujan deras, event Tadarus Puisi dan Silaturahmi Sastra (TPSS) XVIII yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru di halaman kantornya, Sabtu (23/3/24) tetap berjalan lancar.
Mengangkat sastra lama dengan menghadirkan Sastrawan Kalimantan Selatan, Prof. Drs. H. Rustam Effendi, Syair Burung Simbangan menjadi tema TPSS XVIII.
Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie mengatakan, ada 13 dewan kesenian kabupaten kota se Kalimantan Selatan yang mengikuti TPSS XVIII tahun 2024 ini.
"Alhamdulillah, mereka antusias mengikuti TPSS di Banjarbaru. Tahun ini kami mengusung tema Percik Cahaya Burung Simbangan," ujar Yani Makkie saat diwawancarai Mediakita.co.id.
Sastrawan Kalsel, Rustam Effendi saat melakukan orasi budaya. Foto - Dema
Yani Makkie menambahkan, tujuan diselenggarakannya TPSS ini adalah untuk menjalin silaturahmi dengan para seniman dan sastrawan se Kalimantan Selatan, serta memberikan wadah bagi mereka untuk mengekspresikan diri melalui karya-karya seni dan sastranya.
"Ini event tahunan yang masuk dalam Calendar of Event Banjarbaru. Kami senang bisa bertemu dengan mereka, para seniman dan sastrawan," kata Yani Makkie.
Di sisi lain, Yani Makkie mengungkapkan bahwa konsep hingga tata artistik panggung TPSS XVIII Banjarbaru ini digarap langsung para seniman yang tergabung dalam Idaman Batuah (IB) Production.
"Tata pencahayaan lampu juga dibantu oleh rekan-rekan dari Beb Production. Mereka berkolaborasi, siang malam bekerja tim agar event ini berjalan lancar," tuturnya.
Salah satu peserta TPSS Banjarbaru 2024. Foto - Dema
Tak hanya itu sambungnya, pengadministrasian peserta juga dikerjakan dan diselesaikan oleh tim dari Pawadahan Nanang Galuh Banjarbaru (PNGB), serta pegawai di Bidang Budaya Disporabudpar Banjarbaru.
"Alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar berkat dukungan dari mereka semua. Lalu dukungan dari berbagai pihak yang mendukung terlaksananya TPSS ini," ucapnya.
Target kedepan, Yani Makkie berharap TPSS ini bisa lebih semarak lagi dengan mengundang seniman maupun sastrawan dari luar Kalimantan Selatan sebagai rangkaian dari event Banjarbaru Ramadhan Festival.
"InsyaAllah, tiap tahun akan kita buat konsep yang berbeda-beda. Ini semata-mata untuk melestarikan dan mengenalkan seni sastra kepada generasi muda," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peserta TPSS XVIII yang juga Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Balangan, Fahmi Wahid menilai, gelaran TPSS tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia pun mengapresiasinya.
"Pertama, karena mengangkat nilai-nilai tradisi lama, sastra lama dan orang jarang mendengarkan orang membaca syair," katanya.
Ia berharap gelaran TPSS kedepannya bisa kembali menerjemahkan naskah sastra lama, tak hanya berhenti sampai di sini saja.
"Ini adalah milik Banjarbaru untuk mengangkat nilai-nilai sastra lama itu," tutupnya. (dk)