Pencarian

Tebar Bibit Sambil Memancing


Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, melepasliarkan ribuan bibit ikan papuyu di danau eks galian tambang PT Galuh Cempaka. Foto - Ferdi

MEDIAKITA.CO.ID - Eks galian tambang PT Galuh Cempaka di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka yang kini telah menjadi danau, dipilih pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Banjarbaru sebagai lokasi untuk lomba memancing yang digelar pada Minggu (27/6/21).

Menggandeng Banteng Milenial Indonesia (BMI), lomba memancing ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Soekarno.

Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono yang turut hadir dalam acara pembukaan lomba memancing ini menyampaikan, selain lomba memancing, panitia pelaksana juga menebar sebanyak 2 ribu bibit ikan papuyu (betok) di kawasan danau ini. Tak hanya itu, mereka juga mengadakan kegiatan donor darah sampai lomba melukis.

"Intinya semua kegiatan itu bertujuan mengingat kembali perjuangan yang dilakukan sang sosok pemimpin yang bernama Soekarno," ungkap orang nomor dua di Kota Banjarbaru ini.

Wartono menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan PDI-P dan BMI Banjarbaru ini sudah mendapat izin protokol kesehatan dari pihak gugus tugas dan juga dari kepala daerah.


Salah satu peserta lomba memancing. Foto - Ferdi

Meskipun sudah mendapat izin kegiatan, Wartono tetap meminta kepada panitia penyelenggara, agar selalu memantau dan mengawasi para peserta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. 

"Kegiatan ini sudah sesuai dengan prosedur  protokol kesehatan, tadi para peserta juga dapat masker satu-satu," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Partai PDI-P Banjarbaru, Windi Novianto menerangkan, penilaian lomba memancing ini dilihat dari hasil tangkapan, jenis ikannya harus ikan toman dan gabus, dan ukuran yang paling besar dan berat.

Masih kata Windi, selain lomba memancing, pihaknya juga secara tidak langsung melakukan sosialisasi tentang larangan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan.

"Jadi kami panitia, telah menyampaikan kepada 200 peserta agar jangan sampai penangkapan ikan di alam bebas menggunakan alat tidak ramah lingkungan, seperti setrum, putas, dan lainnya. Karena jika itu digunakan akan merusak ekosistem yang ada," tutupnya. (fer)