Bupati Banjar H. Saidi Mansyur saat melakukan penandatanganan surat serah terima Stadion Demang Lehman (SDL) dari Kementerian PUPR ke Pemkab Banjar. Foto - Raden
MEDIAKITA.CO.ID - Menelan dana sebesar Rp100 miliar, pekerjaan renovasi Stadion Demang Lehman (SDL) Martapura, Kabupaten Banjar dinilai masih meninggalkan sejumlah "pekerjaan rumah".
Hal ini diketahui saat proses serah terima SDL dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Republik Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Banjar, Senin (20/1/2025), sejumlah pekerjaan yang dinilai bermasalah, yakni kondisi rumput lapangan utama yang tak rata hingga listrik yang masih mengalami kendala teknis.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Selatan, Denny Surya Marta menjelaskan, meski sudah dikerjakan oleh penyedia jasa yang bersertifikasi, namun rumput di SDL merupakan tanaman hidup (bukan sintetis, red) yang masih perlu pematangan, sehingga memerlukan waktu agar bisa tumbuh bagus dan rata sebagaimana mestinya.
"Penanaman rumput ini dilakukan oleh penyedia jasa bersertifikat PSSI sekaligus FIFA," ucapnya.
Sementara untuk lampu stadion yang sempat beberapa kali mati saat pengoperasian kata Denny, hal itu dikarenakan waktu pelaksanaan yang dianggap singkat, sehingga membuat operator belum menguasai betul teknis pengoperasian fasilitas tersebut.
“Untuk layar monitor, kendalanya terletak pada daya listrik yang belum mencukupi,” tambahnya.
Denny menyatakan, renovasi SDL ini tidak mencakup penambahan daya listrik. Meski begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, untuk meningkatkan kapasitas daya guna mendukung operasional stadion.
Namun disisi lain tambah Denny, SDL kini telah dilengkapi sejumlah fasilitas unggulan, di antaranya area pemanasan dalam ruangan, ruang medis, ruang pers, hingga teknologi video assistant referee (VAR).
“Kekurangan tersebut tetap menjadi perhatian agar stadion bisa berfungsi secara optimal,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur menyampaikan bahwa SDL akan dikelola langsung oleh Pemkab Banjar setelah serah terima ini.
“Untuk teknis pengelolaan, kami akan mengelolanya secara langsung terlebih dahulu karena masih dalam masa pengawasan dari Kementerian PUPR. Jadi, kami tetap berkoordinasi,” tutupnya. (rdn)
