Pencarian

Temuan 2 Bayi Terlantar di Banjarbaru, Proses Adopsi Memakan Waktu


Bayi berjenis kelamin laki-laki yang diduga ditelantarkan dan ditemukan di Palam kini dalam perawatan Mulia Satria. Foto - Sania

MEDIAKITA.CO.ID - Kota Banjarbaru dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan penemuan 2 sosok bayi yang diduga sengaja ditelantarkan oleh kedua orang tuanya. Permintaan untuk mengadopsi kedua bayi malang itu pun datang satu persatu dari warga.

Kepala Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) "Mulia Satria", Ai Sumarni melalui Kepala Seksi Pelayanan, Sacik Kartikowati, A.Ks., M.Si mengatakan, warga yang ingin mengadopsi bayi tersebut harus melalui proses yang cukup panjang dan tidak mudah.

Pasalnya, proses hukum untuk mencari tahu identitas orang tua atau keluarga terdekat dari sang bayi juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Jika sudah melebihi batas waktu pencarian sesuai aturan dan dinyatakan secara pengadilan bayi itu bisa diadopsi, nah barulah proses perizinan adopsi itu ada di dinas sosial," terangnya saat ditemui Jurnalis Mediakita.co.id di ruang kerjanya, Senin (5/12/22).


Kepala Seksi Pelayanan PPRSAR Mulia Satria, Sacik Kartikowati. Foto - Sania

Saat disinggung, apakah PPRSAR Mulia Satria memiliki wewenang untuk melakukan proses adopsi? Sacik memberikan jawabannya.

"Apakah anak ini bisa diadopsi atau tidak, itu bukan wewenang kami," kata Sacik.

Kendati demikian lanjut Sacik, beberapa lembaga panti anak diberikan wewenang oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) untuk memutuskan sendiri proses adopsi.

"Tapi itu harus ada SK dari Kemensos. Sedangkan kami belum ada izin dari Kemensos. Jadi kami tidak berhak menentukan adopsi. Bagi calon orang tua yang berminat, bisa mendaftarkannya ke Dinsos setempat," jelasnya.

Lebih jauh Sacik menyampaikan, bayi pertama berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan warga di Kelurahan Palam saat ini sudah dititipkan di Panti Mulia Satria. Sedangkan untuk bayi kedua yang juga berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan warga di Jalan Trikora, masih berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru.

"Apakah mungkin kondisi bayi yang kedua itu masih perlu perawatan dari RS atau bagaimana, yang jelas sampai sekarang masih belum ada kabar. Insya Allah kalau misalnya memang mau dititipkan ke sini, kami siap saja (menampung)," pungkasnya. (san)