Pencarian

Terserang Diare, Dua Balita di Banjar Meninggal Dunia


Ilustrasi anak terserang penyakit diare. Foto - Pexels

MEDIAKITA.CO.ID - Dua orang Balita dikabarkan meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha, Martapura. Diduga, mereka meninggal akibat penyakit diare. 

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Ratu Zalecha Martapura, Agus Dwi Karyanto membenarkan kabar tersebut. Kata Dia, dua Balita yang meninggal dunia tersebut berumur 7 bulan dan 11 bulan, berasal dari Kecamatan Astambul dan Martapura.

"Keduanya sampai dirumah sakit sudah dalam kondisi dehidrasi berat, karena tidak nafsu makan, tidak mau minum susu dan buang air besar lebih dari 5 kali sehari," terang Agus, Senin (17/2/2025).

Agus menyampaikan, penyakit diare rentan terjadi pada Balita apabila orang tua tidak peka terhadap kondisi anak-anaknya. 

Penyebabnya pun bermacam-macam dan kompleks. Oleh karena itu, orang tua maupun orang dewasa harus memperhatikan asupan makanan dan lingkungan tempat tinggal.

“Pertolongan pertama diare bisa bikin larutan sederhana dari gula dan garam atau biasa kita sebut oralit, bisa untuk orang dewasa maupun anak-anak,” jelas Agus.

Sementara itu, berdasarkan data yang diterimanya, pada bulan Januari dan Februari tahun 2025 ini ada sebanyak 68 pasien menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha karena terserang diare. 

"Sebanyak 32 orang pasien di antaranya harus rawat inap," ucapnya. 


Marzuki. Foto - Raden

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, Marzuki mengatakan tidak ada kenaikan angka kasus diare di wilayahnya tahun ini. 

"Tetapi kami kecolongan karena ada yang sampai meninggal dunia, setelah kami telusuri ada kurangnya pengetahuan dari orang tua si korban," jelasnya.

Marzuki menuturkan, berdasarkan keterangan dari para orang tua korban, mereka mengaku tidak mengetahui apa itu oralit dan mengira anaknya hanya "meruas", atau kondisi di mana anak sedang bertumbuh. 

"Kami mengharapkan agar ibu-ibu yang mengandung atau yang sudah melahirkan agar datang saat ada posyandu, karena di sana ada sosialisasi tentang anak," tutupnya. (rdn/adv)