
Kepala SDN BU 3 Kota Banjarmasin saat memperlihatkan bangunan toilet untuk para pelajar yang mengalami ambruk. Foto - Hans
MEDIAKITA.CO.ID – Hampir berbulan-bulan berlalu, bangunan toilet di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Belitung Utara 3 Kota Banjarmasin yang mengalami ambruk belum juga mendapat perbaikan. Sampai saat ini para pelajar di satuan pendidikan tersebut terpaksa harus saling berbagi toilet bersama tenaga pendidik.
Saat dikonfirmasi terkait ambruknya bangunan toilet di SDN BU 3 Banjarmasin, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Nuryadi mengaku telah mendapatkan informasi ihwal kondisi fasilitas wc di sekolah bersangkutan. Akan tetapi, cepat atau tidaknya proses perbaikan maupun pembangunan ulang toilet semuanya kembali kepada pihak sekolah.
Pihak sekolah, terangnya mesti mengajukan terlebih dahulu melalui sistem data pokok pendidikan atau Dapodik yang bermuara ditingkat pusat. Pasalnya, selama ini ujar Nuryadi perbaikan fasilitas toilet atau WC ditingkat pendidikan memang menyerap anggaran pusat, yakni dana alokasi khusus atau DAK.
“Selama ini perbaikan itu kebanyakan bersumber dari DAK,” ucapnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (17/5/22).

Kadisdik Kota Banjarmasin minta seluruh satuan pendidikan tak berharap banyak dari dana pemerintah daerah. Foto - Hans
Selain bersumber dari dana pemerintah pusat, perbaikan memang juga bisa dilakukan menggunakan dana APBD atau kantong keuangan daerah. Namun, menurutnya proses perbaikan akan lebih memakan waktu karena harus dilakukan penilaian terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan maupun pihak terkait.
Lalu, saat disinggung kemungkinan perbaikan dapat dilakukan pada APBD Perubahan mendatang, Nuryadi secara gamblang menyatakan tak ingin mengambil risiko terlalu jauh.
“Karena di APBD Perubahan biasanya pembangunan itu kami takut untuk melaksanakan, karena kalau tidak cukup waktu. Belum nanti melampaui nilai Rp 200 juta, harus lewat lelang lagi,” jelasnya.
Nuryadi pun tak berani berjanji terkait jadwal pasti perbaikan akan dilakukan. Sebab, pihaknya juga hanya bisa menunggu kucuran dari dana alokasi khusus yang sebelumnya diajukan melalui sistem Dapodik.
Sebaliknya, ia pun meminta kepada seluruh satuan pendidikan di Kota Banjarmasin untuk tak berharap banyak dari dana pemerintah daerah yang disebut sangat terbatas. Pihak sekolah, tambah Nuryadi mesti bisa mencari jalan keluar lainnya, salah satunya meminta dana dari pihak ketiga atau donatur.
“Kepada seluruh sekolah jangan terlalu juga meminta atau mengharapkan dana dari pemerintah. Bisa dana bantuan lewat CSR atau donatur. Kami siap untuk mendukung proposal agar cepat terealisasi,” tekannya.

Kasi Kelembagaan dan Sarpras Bidang Pembinaan SD, Ibnul Qayyim Islamy mengaku sudah usulkan perbaikan toilet SDN BU 3 senilai Rp 150 juta. Foto - Hans
Sementara itu, Kasi Kelembagaan dan Sarpras Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ibnul Qayyim Islamy menyampaikan telah mengusulkan proses rehab maupun pembangunan ulang fasilitas toilet di SDN BU 3 ke kementerian sekitar akhir tahun lalu. Selama menunggu pengajuan disetujui, pihaknya juga sudah mempertimbangkan perbaikan dengan sumber dana APBD.
“Untuk biliknya nanti ada empat, dua laki-laki dan sisanya perempuan. Untuk dananya nanti sekitar Rp 150 juta,” ungkapnya.
Menurutnya bangunan toilet dengan empat bilik sudah sangat ideal, mengingat diperuntukkan bagi murid sekolah dasar. Berdasarkan perhitungan rasio, satu bilik toilet maksimal dapat dipergunakan 20 hingga 30 siswa.
Dirinya menambahkan, dari hasil identifikasi awal di lapangan, insiden ambruknya bangunan WC di SDN BU 3 disebabkan bagian pondasi yang tak sanggup menahan beban. Ia berspekulasi, pada mulanya bangunan tersebut memang dirancang sederhana, namun berjalannya waktu pihak sekolah diperkirakan melakukan pemasangan tambahan keramik tanpa memperhitungkan beban maksimal yang mampu ditahan.
Kemudian saat disinggung perihal bangunan sekolah yang miring akibat pondasi sudah dimakan usia, mulanya Ibnul menyebut banyak mendapati kondisi serupa pada satuan pendidikan lainnya. Namun, secara spontan ia kemudian menyebut hanya ada beberapa sekolah saja.
“Banyak (ditemukan bangunan miring, red). Bukan banyak sih, ada beberapa sekolah. Tapi mereka sudah banyak mengusulkan ke dinas untuk direhab ulang. Tahun depan Insya Allah banyak pembangunan toilet ataupun ruang kelas,” tuntasnya.
Pemberitaan Mediakita.co.id sebelumnya, Selama tiga bulan terakhir, para pelajar di Sekolah Dasar Negeri Belitung Utara 3 Kota Banjarmasin harus saling berbagi fasilitas toilet bersama tenaga pendidik. Pasalnya, bangunan toilet atau wc yang diperuntukkan bagi siswa di satuan pendidikan tersebut ambruk hingga hanya menyisakan sebagian beton dengan dua buah kloset yang masih terpasang di atasnya.
Dari pantauan langsung jurnalis Mediakita.co.id, Selasa (17/5/22), sisa bangunan toilet itu pun tampak condong ke salah satu sisi. Sementara, tepat di samping puing reruntuhan terdapat toilet dua bilik yang kini dipergunakan pihak sekolah sebagai pengganti sementara.
“Iya jadi salah satu biliknya digunakan para siswa,” ungkap Kepala SDN BU 3 Kota Banjarmasin, Hj. Rosmawarti, S.Pd., MA.
Beruntungnya insiden ambruknya bangunan toilet di SDN BU 3 itu berlangsung saat hari libur alias tak ada aktivitas belajar. Sehingga, ujar Rosma tak ada siswa yang menjadi korban akibat robohnya fasilitas ini.
Lebih jauh, tuturnya instansi terkait Dinas Pendidikan memang telah melakukan peninjauan ke SDN BU 3 dan berjanji bakal segera melakukan perbaikan terhadap fasilitas yang kini hampir tak berwujud lagi.
“Memang sudah ada peninjauan, tapi saat ini masih belum (diperbaiki),” ucapnya. (hns)