Pencarian

Wabup HST Memanen Cabai Bersama Petani Desa Dangu

Wabup HST Memanen Cabai Bersama Petani Desa Dangu dan unsur Forkopimda. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID – Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Gusti Rosyadi Elmi, turun langsung ke ladang untuk ikut memanen cabai perdana di Desa Dangu, Kecamatan Batang Alai Utara, Kamis (8/5/2025).

Kegiatan panen ini dilakukan bersama Kelompok Tani Berkat Kawan. Wabup menyampaikan apresiasi atas kerja keras para petani yang berhasil membudidayakan cabai hingga masa panen. 

Menurutnya, keberhasilan ini bukan sekadar soal hasil pertanian, tetapi juga mencerminkan kekuatan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.

“Cabai adalah salah satu komoditas strategis yang sangat memengaruhi inflasi, baik di daerah maupun secara nasional. Jika inflasi tak terkendali, daya beli masyarakat bisa terdampak,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, panen ini bukan hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga pangan.

Wabup menekankan pentingnya pengembangan komoditas cabai secara serius dan berkelanjutan. Ia berharap momentum panen ini bisa menjadi dorongan untuk terus meningkatkan kualitas pertanian, baik dari sisi teknologi budidaya maupun manajemen pascapanen.

“Saya ingin panen cabai ini jadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pertanian kita,” katanya.

Ia juga mendorong agar petani lebih giat lagi dalam memperluas akses pasar dan meningkatkan produktivitas ke depan.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Berkat Kawan, Saipul Rasyid, menjelaskan bahwa jenis cabai yang dipanen adalah cabai Kaliber. Cabai ditanam di lahan seluas setengah hektare dengan ribuan batang pohon.

“Kami juga berencana menanam cabai kembali pada bulan Oktober nanti, melalui bantuan dari pemerintah tingkat I, dengan luas lahan sekitar dua hektare,” ujarnya.

Harga jual cabai saat ini dari petani ke tengkulak berkisar Rp50 ribu per kilogram, sementara di pasaran bisa mencapai Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.

Namun, kata Saipul, para petani masih menghadapi dua tantangan utama, yakni serangan hama di siang hari dan aksi pencurian saat malam.

“Itu dua hal yang sampai sekarang belum bisa kami atasi,” pungkasnya. (mask95/adv)