Pencarian

Warga Cempaka Ingin Embung Segera Rampung


Pembangunan Embung Gunung Kupang dikebut pengerjaannya. Foto - Isuur

MEDIAKITA.CO.ID - Sejumlah wilayah di Kecamatan Cempaka terendam genangan banjir karena tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Banjarbaru, belum lama tadi. 

Tak hanya rumah-rumah warga, banjir juga merendam Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Khairiyah Cempaka. 

Penjaga MTs Miftahul Khairiyah, Junaidi mengatakan, sekolah agama tempatnya bekerja ini sudah jadi langganan banjir tiap kali hujan deras turun. 

"Di bulan ini saja sekolah ini sudah dua kali kebanjiran. Kalau hujan lebat lagi pasti kebanjiran lagi," ucapnya.

Meski begitu kata Junaidi, ketinggian air mulai berangsur-angsur surut saat hujan mereda.

"Kalau air surut masalah belum selesai, kami harus membersihkan lagi sisa lumpur. Tidak sedikit waktu yang kami perlukan untuk membersihkan lumpur," bebernya. 

Warga Cempaka lainnya, Hartoni menyampaikan, air banjir itu berasal dari aliran Sungai Kuranji yang berada di sekitar sekolah. 

"Sekolah ini tepat berada di atas aliran sungai, sehingga ketika hujan deras, airnya pasti meluap masuk ke dalam madrasah,” katanya. 


Air memenuhi embung yang belum rampung. Foto - Isuur

Hartoni pun berharap, pembangunan embung Gunung Kupang segera rampung sehingga persoalan banjir ini bisa teratasi. 

"Jadi air sungai bisa tertahan di embung, tidak langsung mengalir semua melalui Sungai Kuranji," pungkasnya.

Terpisah, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengatakan, air yang merendam sebagian wilayah Cempaka ini karena meluapnya debit air di Sungai Kuranji. Penyebab lain akunya, karena belum rampungnya pengerjaan proyek embung di Gunung Kupang. 

“Kondisi ini di luar prediksi kami. Bahkan gara-gara itu galian embung (di Gunung Kupang) sudah tak mampu lagi menampung air,” ucap Aditya saat ditemui Mediakita.co.id, Selasa (28/11/23) siang.

Kendati demikian kata Aditya, air yang menggenangi wilayah Cempaka bukan termasuk kategori banjir.

"Sebenarnya bukan banjir, tapi air lewat. Karena pantauan kami satu jam setelah hujan, air lewat. Sudah tidak ada genangan," ujarnya. (isr)