Pencarian

Warning Light di Banjarbaru Banyak Rusak, Solar Cell Hilang Diduga Dicuri


Salah satu warning light di Jalan Panglima Batur. Foto - Putra

MEDIAKITA.CO.ID - Sejumlah lampu tanda peringatan atau warning light di beberapa ruas jalan di Kota Banjarbaru mengalami kerusakan. Pencurian solar cell (baterai bertenaga surya) diduga menjadi salah satu penyebabnya. 

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru, Adi Royan Pratama membenarkan adanya kerusakan warning light itu. 

Menurutnya, kerusakan warning light itu mulai dari disebabkan oleh pengaruh usia, sampai rusak akibat dicuri oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Bahkan baterai lampu tenaga surya itu banyak yang dicuri, hampir kami dapati semuanya rusak karena pencurian,” ujar Adi kepada Mediakita.co.id, Senin (12/2/24). 

Solar cell yang kerap hilang itu kini menjadi persoalan yang "dipelototi" oleh Dishub Kota Banjarbaru. Karena kata Adi, warning light di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini semuanya menggunakan solar cell sebagai sumber utama daya listriknya.

"Jadi ketika baterai yang jadi sumber utama daya listrik ini hilang, maka dipastikan lampu (warning light) ini tidak dapat beroperasi,” jelasnya.


Foto - Putra

Disisi lain, Adi mengakui bahwa kondisi rusaknya warning light itu sudah lama terjadi. 

Kerusakan warning light ini terungkap saat pihaknya melakukan pemetaan pada tanggal 10 Desember 2023 lalu. Hasilnya, ada sebanyak 37 unit warning light yang rusak, beberapa di antaranya yang berada di kawasan Jalan Bina Putra dan di depan jalan masuk menuju SMPN 10 Banjarbaru. 

"Masih banyak lagi titik warning light lain yang nasibnya sama,” tambahnya. 

Adi mengaku akan mengubah sistem kelistrikan seluruh warning light di Kota Banjarbaru, dari penggunaan solar cell dan baterai ke jaringan listrik langsung. Hal ini dilakukan agar kasus pencurian solar cell tak terulang kembali. 

“Tahun ini kita coba terapkan pola ini (pakai jaringan listrik) di 10 titik warning light. Dan sekarang masih dalam tahap pengkajian,” pungkasnya. (ptr)