Pencarian

Anak-anak Usia Dini Tuangkan Ekspresi di Atas Kanvas, Ada Pameran Lukisan di Kafe Jalan Putri Junjung Buih


Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru yang juga Ketua Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie berfoto bersama anak-anak usia dini dan hasil karya lukisannya. Foto - Dok. Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Rumah Oettara, salah satu kafe yang berada di Jalan Putri Junjung Buih Nomor 20 Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara menjadi ruang bagi belasan anak usia dini untuk mengekspresikan dirinya melalui lukisan, Sabtu (23/7/22).

Tak ada tema lukisan tertentu. Tangan dan jari jemari mereka yang mungil, nampak bergerak bebas saat mengoleskan warna demi warna cat lukis ke atas sebuah kanvas putih.

Pemilik Rumah Oettara, Novyandi Saputra mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2022 di Kota Banjarbaru. Menurutnya, sudah seharusnya anak-anak usia dini diberikan kebebasan untuk mengekspresikan dirinya secara positif, salah satunya melalui seni lukis.

"Melukis itu kan sebenarnya gambaran apa yang ada di kepalanya kemudian dituangkan ke dalam kanvas, seperti dia ingat pohon lalu digambarnya pohon, dia ingat rumah lalu digambarkannya rumah," ucap Novi. 


Anak-anak usia dini mengekpresikan diri melalui lukisan. Foto - Sania

Disisi lain, Novi mengungkapkan bahwa dirinya membuka ruang bagi para seniman, baik seniman musik, lukis, dan lain sebagainya untuk mengekspresikan diri di Rumah Oettara. Apalagi selama ini khususnya pameran seni rupa, kerap dihelat di dalam sebuah gedung ekslusif, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang berkunjung ke pameran itu.

"Sebenarnya kan kita bisa berpameran di mana aja. Ruang itu punya sekat karena kita yang bikin sekat, bukan ruangnya yang dibikin sekat," kata Novi.

Tak hanya membuka ruang berkesenian dan berekspresi bagi anak-anak, dihari yang sama Rumah Oettara juga membuka 'pintu' bagi salah satu seniman lukis, Hajriansyah untuk memamerkan hasil karya lukisannya di berbagai sudut ruangan kafe ini.

"Tema dari lukisan ini adalah intim, yang artinya sejauh mana sih kita bisa intim dengan diri kita sendiri dan kemudian berinteraksi dekat dengan orang lain, bukan hanya sibuk dengan gadgetnya masing-masing," terang Hajriansyah.


Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie melihat-lihat salah satu lukisan karya Hajriansyah. Foto - Dok. Mediakita.co.id

Tak sekadar dipamerkan, lukisan-lukisan karya Hajriansyah yang mengusung konsep spiritual sufi dan kebudayaan ini juga dijual untuk umum. Harganya dibanderol mulai dari Rp4 juta sampai Rp18 juta per lukisannya.
 
"Itu sudah harga yang relatif dan sangat bersahabat. Harga segini masih terjangkau untuk para pengusaha muda dan orang-orang yang suka dengan kesenian," ujar pria yang juga Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin ini.

Komitmen Novyandi Saputra bersama Rumah Oettaranya untuk membuka ruang bagi para seniman mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie.

"Saya apresiasi, karena ini telah memberikan ruang bagi para pelukis di Kalimantan Selatan, khususnya di Kota Banjarbaru untuk mengekspresikan diri dan memamerkan hasil-hasil karyanya," ungkap Yani Makkie.

"Semoga kegiatan seperti ini terus berkelanjutan," tutupnya. (san)