Pencarian

Banjar Jadi Satu-satunya Daerah di Kalsel yang Dapat Kuota GSMS Tahun Ini


Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjar Syahid saat membuka kegiatan GSMS di SMPN 1 Martapura, Sabtu (2/8/2025). Foto - Raden

MEDIAKITA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Banjar melaksanakan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2025, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini bertujuan mengasah bakat dan kreativitas siswa di bidang seni budaya melalui pendampingan langsung oleh seniman profesional.

Pelaksanaan GSMS di Banjar melibatkan lima SMP yang mewakili lima kecamatan, masing-masing dengan kategori seni yang berbeda, yakni seni musik, seni tari, seni rupa, seni sastra, dan seni teater/drama. Setiap sekolah dibimbing oleh satu seniman dan seorang guru pendamping.

“Durasi pelatihannya sekitar empat bulan. Kami melibatkan lima seniman, masing-masing untuk satu bidang seni dan satu sekolah. Ini sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Kementerian,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjar Syahid saat membuka kegiatan GSMS di SMPN 1 Martapura, Sabtu (2/8/2025).

Saat pelatihan Seni Tari di SMPN 1 Martapura. Foto - Raden

Syahid menjelaskan, awalnya pihaknya mengusulkan 20 sekolah dari 20 kecamatan. Namun, sesuai ketentuan kuota nasional, hanya lima sekolah yang disetujui untuk tahap pertama.

“Alhamdulillah, Kabupaten Banjar menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan Selatan yang mendapat kuota GSMS tahun ini dari Kemendikbudristek,” jelasnya.

Selama pelatihan, para siswa akan dibina secara rutin dan intensif dengan sistem pelaporan mingguan dan bulanan. Karena program ini menggunakan dana APBN, setiap tahapan kegiatan wajib didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara administratif.

“Target kami, siswa yang mengikuti pelatihan mampu menguasai keterampilan seni sesuai bidangnya. Harapannya, mereka bisa tampil maksimal dalam ajang-ajang berjenjang seperti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N),” ucap Syahid.

Ditempat yang sama, Kasi Kesenian Bidang Kebudayaan Disbudporapar Banjar, Ina Wangsih Memaparkan, sebagai penutup program, akan digelar pementasan seni dari masing-masing sekolah peserta. 

"Pementasan ini menjadi ajang unjuk hasil karya siswa dan merupakan bagian wajib dari rangkaian GSMS," tuturnya.

Ia menegaskan, pelaksanaan GSMS di Banjar merupakan hasil kolaborasi antara Disbudporapar dan Dinas Pendidikan. Disbudporapar bertanggung jawab menyiapkan seniman, sementara sekolah yang ditunjuk menyediakan peserta dari kalangan siswa. (rdn)