SKPD terkait yang sangat responsif dalam memberikan pelayanan menjadi salah satu faktor Banjarbaru mulai dilirik investor. Foto - Dok. DPMPTSP Banjarbaru
MEDIAKITA.CO.ID - Meroket! Inilah satu kata yang menggambarkan tingginya capaian realisasi investasi di Kota Banjarbaru pada periode triwulan III, atau tepatnya Januari 2022 hingga September 2022.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Banjarbaru, realisasi investasi hingga pada September tadi telah menyentuh angka Rp543,4 miliar! Realisasi ini merupakan capaian tertinggi yang tak pernah terjadi dalam dua tahun terakhir. Bahkan, telah jauh melampaui dari target ditentukan yang hanya sebesar Rp130 miliar.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu, realisasi investasi tahun ini tak terbendung dengan peningkatan hampir 400 persen. Sebab pada 2021 lalu, realisasi investasi hanya mencapai Rp146,7 miliar.
Kepala DPMPTSP Kota Banjarbaru, Rahmah Khairita saat mendampingi Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin meninjau gerai pelayanan di Mal Pelayanan Publik. Foto - Dok. Mediakita.co.id
Kepala Dinas PMPTSP Kota Banjarbaru, Rahmah Khairita mengatakan, meroketnya realisasi investasi ini menunjukkan besarnya minat investor dari luar daerah, untuk membuka dan mengembangkan usaha di kota yang kini menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini.
"Alhamdulillah, tahun ini realisasi investasi kita sangat tinggi sebesar 543,4 miliar rupiah. Meningkat 400 persen dibandingkan tahun 2021. Realisasi ini belum terhitung di triwulan keempat karena baru dirilis Kementerian Investasi pada Januari 2023," papar Rita, sapaan akrabnya, Jumat (23/12/22).
Rita menerangkan, capaian sebesar Rp543,4 miliar ini tertinggi berasal dari PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMD (Penanaman Modal Dalam Negeri).
"Secara rinci, untuk capaian modal asing di Banjarbaru sebesar Rp164,3 miliar dan modal dalam negeri mencapai Rp379 miliar," tuntasnya.
Penampakan salah satu sudut pusat Kota Banjarbaru dilihat dari atas. Foto - Dok. Diskominfo Banjarbaru
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menyampaikan bahwa peningkatan realisasi investasi yang cukup luar biasa ini disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya dari SKPD terkait yang sangat responsif dalam memberikan pelayanan, kawasan strategis maupun status Banjarbaru sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Disisi lain kata Aditya, Pemerintah Kota Banjarbaru juga selalu berupaya mempertahankan dan memfasilitasi setiap investor yang datang ke kota berjuluk IDAMAN (Indah, Damai, dan Nyaman) ini.
"Kawasan kita juga strategis karena jalur lintas daerah serta memiliki bandara internasional. Serta tentunya status Ibu Kota Provinsi yang sekaligus menjadi daerah penyanggah utama Ibu Kota Negara yang akan pindah ke Kalimantan Timur," tuntasnya. (tim)