Home » Barang Terlarang di Lapas Perempuan Martapura Berkurang, Tes Urine Petugas dan Warga Binaan Negatif

Barang Terlarang di Lapas Perempuan Martapura Berkurang, Tes Urine Petugas dan Warga Binaan Negatif

Kepala Kepala Lapas Perempuan Martapura, Evi Loliancy saat memperlihatkan apa saja barang yang disita. Foto – Raden

MEDIAKITA.CO.ID – Upaya menjaga lingkungan pemasyarakatan bebas dari narkoba dan barang terlarang terus dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Perempuan Martapura. Dalam razia gabungan yang digelar Jumat (24/10/2025) malam, petugas menemukan sejumlah barang terlarang, namun jumlahnya tercatat menurun dibandingkan razia sebelumnya.

Razia tersebut dilakukan bersama personel Kodim 1006/Banjar, Polres Banjar, dan BNN Kota Banjarbaru, dengan menyasar dua blok minimum yang terdiri dari 14 kamar warga binaan.

Kepala Lapas Perempuan Martapura, Evi Loliancy, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pihaknya untuk menjaga lingkungan pemasyarakatan tetap bersih dari penyalahgunaan narkoba dan handphone.

“Kami melaksanakan razia bersama Polres Banjar, BNNK Banjarbaru, dan Kodim 1006/Banjar di dua blok, yakni Blok Minimum 1 dan 2, dengan total 14 kamar,” ungkap Evi.

Selain memeriksa kamar warga binaan, petugas juga melakukan tes urine terhadap 10 warga binaan dan 35 pegawai lapas. Hasilnya, seluruh peserta dinyatakan negatif dari narkoba.

“Dari seluruh hasil tes urine yang kami lakukan, baik terhadap warga binaan maupun petugas, semuanya dinyatakan negatif,” ujarnya.

Dalam razia tersebut, petugas menemukan beberapa barang seperti sendok logam, kaca kecil, dan peralatan pribadi lainnya yang tidak diperbolehkan berada di dalam kamar warga binaan.

“Barang-barang yang ditemukan sebenarnya kebutuhan pribadi, namun tetap tidak diperbolehkan di dalam blok,” jelas Evi.

Ia menyebutkan, jumlah barang temuan kali ini mengalami penurunan dibandingkan dengan razia sebelumnya, meskipun jenisnya relatif sama.

“Kalau dibandingkan sebelumnya, barang yang ditemukan sekarang memang mirip jenisnya, tetapi jumlahnya berkurang,” ucapnya.

Evi menegaskan, kegiatan razia gabungan ini merupakan bagian dari pelaksanaan 13 akselerasi Kementerian Hukum dan HAM, khususnya dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan peredaran handphone di dalam lapas.

“Ini bentuk komitmen kami agar Lapas Perempuan Martapura benar-benar bersih dari narkoba dan HP. Ke depan, kami berharap sinergi dengan aparat penegak hukum bisa terus berjalan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BNN Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi langkah konsisten Lapas Perempuan Martapura dalam menjaga ketertiban dan melakukan pencegahan dini terhadap penyalahgunaan narkoba.

“Kegiatan seperti ini diharapkan bisa berkesinambungan, karena menjadi bagian dari upaya pencegahan. Apalagi tes urine dilakukan tidak hanya kepada warga binaan, tapi juga kepada pegawai lapas,” katanya.

Arif juga memuji adanya penurunan jumlah barang terlarang yang ditemukan, menandakan peningkatan kesadaran dan pengawasan di lingkungan lapas semakin baik.

“Kami mengapresiasi Lapas Perempuan Martapura. Dari hasil razia, terlihat ada penurunan jumlah barang bukti meski jenisnya masih sama,” pungkasnya. (rdn)