Pencarian

Divonis Kanker Payudara Stadium 4, Mbah Jilah Warga Banjarbaru Pasrah


Mbah Jilah saat ini ditemani anak beserta cucunya. Foto - Sania

MEDIAKITA.CO.ID – Kasirah (76) warga Jalan Bina Putra, Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan harus pasrah menerima vonis kanker payudara.

Semula, wanita paruh baya ini tak menyadari benjolan yang timbul di area payudaranya merupakan sel kanker ganas. Maklum, Mbah Jilah begitu ia disapa, memang dikenal kerap menyimpan rapat-rapat berbagai persoalan yang dihadapinya, termasuk masalah kesehatan dari tetangga maupun kerabat terdekatnya.

Kecurigaan sendiri muncul, tatkala salah seorang tetangga yang melihat Mbah Jilah tengah menyapu halaman di depan rumah petak yang sudah ditinggalinya selama puluhan tahun itu.

Kala itu, Mbah Jilah yang dengan posisi tertunduk, terlihat mengganjal area dadanya dengan lembaran tisu. Merasa aneh, tetangga bersangkutan lantas melapor kepada Ketua RT setempat.

"Pada saat diperiksa, terlihat koreng yang disertai nanah di area tersebut," ucap Niah, cucu Mbah Jilah saat dijumpai Mediakita.co.id, Rabu (7/12/22).


Mbah Jilah tinggal di sebuah bedakan sederhana. Foto - Sania

Tak lama setelah itu Mbah Jilah langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Ia pun harus berlapang dada, sebab diagnosa medis menyatakan kanker yang dideritanya sudah masuk stadium empat, atau diperkirakan sel tersebut sudah muncul sejak Mbah Jilah masih berusia 50 tahun.

Lantaran tak menyadari keberadaan benjolan tersebut, lambat laun ukurannya pun bertambah besar. Hingga akhirnya pecah dan menimbulkan luka menganga pada area dada Mbah Jilah.

Hingga kini Mbah Jilah pun mendapatkan perawatan intensif oleh tenaga kesehatan Puskesmas setempat. Belum lama tadi ia juga sempat menjalani pengobatan di RSD Idaman Banjarbaru, dan rencananya akan kembali dirujuk ke RSUD Ulin Kota Banjarmasin.

Fakta ini sekaligus mementahkan kabar yang beredar perihal tak adanya sentuhan bantuan kepada Mbah Jilah. Termasuk, isu pemulangan paksa Mbah Jilah dari RSD Idaman, lantaran disebut tak memiliki biaya untuk pengobatan.

"Tidak benar (isu, red) itu," tegas Niah.

Bahkan, kini berbagai lapisan terpantik empatinya untuk bersama-sama memberikan perhatian kepada Mbah Jilah. Ada yang memberikan materi, ada juga makanan hingga kebutuhan lainnya.

"Alhamdulillah ada relawan yang ngasih," kata Niah seraya berharap sang nenek segera pulih seperti sediakala. (san)