Lahan pertanian di Landasan Ulin Utara yang berdekatan dengan kawasan permukiman warga. Foto - Sania
MEDIAKITA.CO.ID - Ditengah pesatnya pertumbuhan kawasan permukiman di Kota Banjarbaru, nasib para petani menjadi semakin mengkhawatirkan. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup para petani, pemerintah menggagas beberapa program prioritas.
Salah satunya yaitu urban farming alias pertanian perkotaan. Program ini diyakini mampu mempertahankan keberadaan lahan sekalipun pembangunan kian masif.
Ditemui Mediakita.co.id, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Abu Yazid Bustami, S.Sos, M.AP., bantuan melalui urban farming disalurkan kepada kelompok tani, bukan secara perorangan.
Selain itu calon penerima bantuan juga harus memenuhi syarat terlebih dahulu seperti masuk dalam data yang dihimpun DKP3 dan aplikasi Kementerian Pertanian.
"Mereka bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota, baik berupa bibit, pupuk, maupun sarana dan prasarana," ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Abu Yazid Bustami. Foto - Sania
Tak hanya bantuan, yazid memastikan DKP3 juga memberikan pendampingan secara penuh kepada kelompok tani yang terdata. Dengan begitu, tingkat produksi pertanian maupun segi kualitas terus mengalami peningkatan.
Lebih jauh, perihal minimnya ketersedian air di Kota Banjarbaru kerap menjadi penghambat para petani terutama saat memasuki musim kemarau.
Karena itu, ujarnya Pemkot Banjarbaru ke depan juga berencana membangun sumur bor di sejumlah titik untuk mengatasi permasalahan tersebut..
"Ke depannya bisa mengupayakan membuat sumur bor untuk membantu petani khususnya di musim kemarau," tutupnya. (san)