Pencarian

Jelang Idul Adha, Pedagang Bakul Purun ‘Kecipratan’ Berkah


Jelang Hari Raya Idul Adha, permintaan bakul purun meningkat di Pasar Harum Manis, Kota Banjarmasin. Foto - Hans

MEDIAKITA.CO.ID – Momen Idul Adha 2022 tinggal menghitung hari, sejumlah barang pendukung untuk penyembelihan hewan kurban pun kini ramai diburu pembeli. Seperti di Pasar Harum Manis, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan para pedagang bakul purun mengaku kewalahan dalam memenuhi permintaan pasar.

Pasalnya, sejak awal pekan tadi, bakul purun yang mereka jajakan selalu ludes diborong para pembeli. Tak hanya datang langsung ke toko, pesanan juga banyak dilakukan via telepon sejak jauh-jauh hari.

“Alhamdulillah, dibandingkan Idul Adha tahun kemarin. Tahun ini penjualan naik hampir 50 persen,” ungkap salah satu pedagang, Yuli kepada jurnalis Mediakita.co.id, Rabu (6/7/22).

Yuli bilang, tingginya permintaan bakul purun ini sedikit banyaknya dipengaruhi kebijakan pemerintah daerah yang menganjurkan pembungkusan daging kurban menggunakan bahan ramah lingkungan.

Wanita berusia 48 tahun ini menambahkan, selain dari Bati-Bati, bakul purun juga didatangkan dari Liang Anggang, Kota Banjarbaru.

“Kalau momen seperti ini sekali pasok bisa 10 koli bahkan lebih,” ujarnya.


Pedagang cukup kewalahan penuhi permintaan pasar. Foto - Hans

Harga bakul purun yang dijajakan Yuli pun bervariasi. Ia mematok mulai Rp 4 ribu untuk satu bakul purun berukuran kecil, ukuran sedang Rp 5 ribu, serta Rp 6 ribu untuk ukuran yang paling besar.

Dirinya pun berharap, momentum ini dapat terus berlanjut, sehingga tak hanya pedagang yang diuntungkan. Namun juga dirasakan oleh para pengrajin yang tetap setia memproduksi bakul purun hingga sekarang.

Senada, pedagang lainnya, Ruslan menyebut bahwa terjadi peningkatan omzet dibandingkan hari biasa. Dari awalnya hanya mengantongi puluhan ribu rupiah, kini dia dapat meraup hingga ratusan ribu rupiah dalam sehari.

Kendati permintaan tinggi, ia mengaku tetap menjual bakul purun dengan harga seperti hari biasa. Sebab dirinya ingin berpartisipasi langsung dalam kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik yang digaungkan dalam beberapa tahun terakhir.

“Tidak masalah, yang penting tetap mendapat pemasukan. Kita juga harus mendukung upaya pemerintah dalam penggunaan bahan ramah lingkungan,” ucapnya. (hns)