Pencarian

Khawatir Terulang di Kalsel, Seratusan Mahasiswa Mengutuk Keras Kejadian Penganiayaan Afif


Khawatir Terulang di Kalsel, Seratusan Mahasiswa Mengutuk Keras Kejadian Penganiayaan Afif. Foto - Tim

MEDIAKITA.CO.ID - Seratusan mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan, beramai-ramai mendatangi Balai Kota Banjarbaru pada Kamis (11/7/24) sore. 

Kedatangan mereka ke kantor pusat Pemerintahan Kota Banjarbaru ini, untuk menggelar aksi pengawalan isu kematian AM, seorang anak laki-laki di bawah umur yang tewas akibat dugaan kekerasan oleh oknum anggota kepolisian di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Dalam aksi ini, massa menyampaikan orasinya dan melakukan doa bersama yang ditujukan kepada Almarhum AM, serta membagikan bunga kepada masyarakat yang berada di sekitaran Lapangan Dr Murdjani Banjarbaru.   

Koordinator aksi, Dimas mengklaim bahwa aksi untuk AM ini merupakan bentuk solidaritas perdana yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia. 

“Ada sekitar 100 mahasiswa yang ikut dalam aksi kali ini,” ungkapnya usai aksi, Kamis (11/07/2024) petang. 

BEM se Kalsel kata Dimas, meminta kasus AM harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya dan harus ada sikap yang tegas dari kepolisian.

“Yang jelas kami minta jangan sampai kasus ini terjadi di Kalsel," ungkapnya kepada awak media.

Selain itu, pihaknya juga meminta Polda Kalsel untuk dapat merilis pernyataan sikap terkait kasus yang menimpa AM. 

"Jangan sampai ada (korban) yang lain di Kalimantan Selatan," tekannya. 

Terpisah, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Abdurrahman memaparkan ada tiga poin tuntutan yang dilayangkan pihaknya. Yakni:

1. Mengecam dan mengutuk keras tindakan represivitas oleh aparat kepolisian terhadap Afif.

2. Menuntut keadilan, agar pihak yang melakukan keadilan hari ini diadili seadil-adilnya dan setegas-tegasnya.

3. Memberikan desakan terhadap Polda Kalsel segera memberikan sikap terhadap kejadian Afif serta berkomitmen agar di wilayah Kalimantan Selatan agar tidak terjadi hal serupa.

4. Bagaimana hari ini, kita menuntut untuk reformasi Polri dan menolak RUU Polri.

"Entah melalui media atau sikap terbuka untuk umum, bahwasanya hari ini Polda Kalsel menyatakan sikap menolak juga atas kekerasan ini dan mencegah terjadinya di Kalimantan Selatan," ujar Abdurrahman.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Banjarbaru, Kompol Indra Agung Perdana Putra mengatakan aksi ini berjalan dengan lancar. Massa secara tertib dan persuasif menyampaikan aspirasinya terhadap kasus yang dikawalnya ini.

"Kemudian secara persuasif dan tertib mereka menyampaikan beberapa hal yang juga masuk dalam atensi kita, kita semua anggota melaksanakan pengamanan dengan baik," pungkasnya. (P.Silitonga)