Pencarian

Pemkab Banjar Screening Pencegahan Stunting


Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyie saat meninjau pelaksanaan screening pencegahan stunting. Foto - MC Banjar untuk mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Meningkatnya angka kasus stunting di Kabupaten Banjar selama periode tahun 2022 hingga 2023, mendapat perhatian serius Pemerintah Daerah setempat. 

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 lalu, angka stunting di kabupaten berjuluk Bumi Serambi Mekkah ini mencapai 26,4. 

Angka tersebut kemudian meningkat sebesar 30,1 berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023. Artinya, mengalami kenaikan sebesar 3,7 poin. 

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjar bekerja sama dengan Ciputra Mitra Hospital, melakukan screening pencegahan dan tata laksana stunting dengan intervensi spesifik melalui rujukan berjenjang, di Auditorium lantai 7  Ciputra Mitra Hospital, Kecamatan Kertak Hanyar, Senin (22/7/2024) pagi.

Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyie mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Banjar mengucapkan terimakasih kepada pihak Ciputra Mitra Hospital yang telah menyediakan fasilitas yang luar biasa dalam penyelenggaraan kegiatan screening.

"Terima kasih kepada seluruh tim dokter dan pihak yang terlibat dalam menangani masalah stunting di Kabupaten Banjar,” ujar Habib Idrus.

Ia berharap melalui kegiatan ini dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Banjar terutama pada anak usia Bawah Dua Tahun (Baduta).

Dokter Spesialis Anak, Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik RSUD Ulin Banjarmasin, Arief Budiarto menjelaskan, kegiatan screening stunting dilaksanakan sejak 18 Juli lalu. 

"Dibantu dari Fakultas Kedokteran ULM Ilmu Kesehatan Anak dan Operator RSUD Ulin dengan tujuan men-screening, apakah memang benar data anak yang dikirim Puskesmas mengalami stunting atau tidak,” jelas Arief.

Ia berharap data anak stunting yang dikirim dari dua kecamatan yaitu Gambut dan Kertak Hanyar tidak sebanyak data tersebut setelah dilakukan screening, sehingga ada penurunan dengan memilah anak yang pendek karena stunting atau tidak stunting.

“Pada hari ini yang di screening sebanyak 250 anak yaitu dari Kecamatan Gambut 210 anak dan Kertak Hanyar 40 anak,” rinci Arief.

Sementara itu Pjs Direktur Ciputra Mitra Hospital, dr. Sony Prabowo menyebut kegiatan screening anak-anak yang diduga stunting, dilakukan untuk pemeriksaan yang lebih akurat sehingga angka stunting yang didapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya atau tidak setinggi yang dilaporkan.

"Mudah-mudahan ada selisih angka yang signifikan dari hasil pengukuran seperti pemeriksaan antropometri, berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lengan serta pemeriksaan anemia untuk melihat keadaan hemoglobin di bawah standar atau tidak,” ujarnya.

Sony mengungkapkan, rumah sakit Ciputra Mitra Hospital mendukung program pencegahan dan penurunan stunting oleh Pemkab Banjar melalui Dinas Kesehatannya serta dari Puskesmas di Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar.

“Kerja sama dari semua pihak untuk melakukan intervensi, pemberian makanan bergizi dan mengedukasi sehingga dapat mempengaruhi angka stunting seminimal mungkin di Kabupaten Banjar,” harap Sony.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Yasna Khairina mengungkapkan, pada bulan Juni ada gerakan serentak pengukuran dan intervensi pencegahan stunting dengan jumlah sasaran 37 ribu anak yang datang di Posyandu, diukur dan ditimbang sebanyak 95,58 persen.

"Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) pada bulan Juni angka stunting di Kabupaten Banjar sebesar 24,44,” rinci Yasna.

Yasna berharap gerakan serentak yang telah dilaksanakan berlanjut setiap bulannya, sehingga dari 95 persen tersebut dapat meningkat lagi bulan depan. 

"Agar seluruh sasaran yang ada di Kabupaten Banjar semuanya telah diukur dan ditimbang," tuntasnya. (rls/adv)