Pencarian

Penanganan Stunting, Banjarbaru Targetkan 12 Persen


Ilustrasi penanganan stunting sejak dini. Foto - Pixabay

MEDIAKITA.CO.ID - Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono meminta kasus stunting di Banjarbaru ditangani secara bersama-sama. Karena menurutnya, permasalahan stunting ini tidak bisa ditimpakan hanya kepada salah satu SKPD saja.

“Karena menyelesaikan masalah stunting tidak bisa diselesaikan seperti membalikkan telapak tangan, jadi harus diselesaikan dari hulu ke hilir,” kata Wartono saat Pertemuan Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) tahun 2022, di Aula Lantai III Bappeda Kota Banjarbaru, Rabu (14/9/22).

Wartono menambahkan bahwa perlu dilakukan percepatan penurunan stunting yang secara holistic, integrative dan berkualitas, agar pembangunan di Kota Banjarbaru dapat berkelanjutan.

“Tentu dalam hal ini kita melakukan aksi penurunan stunting secara Nasional yang ditargetkan 14 persen. Mudah-mudahan di Kota Banjarbaru bisa tembus 12 persen harapan kami,” ucapnya.



Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarbaru (Disdalduk KB PMP dan PA) Kota Banjarbaru, Sri Lailana menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi dan validasi data keluarga yang beresiko stunting, sebagai salah satu upaya penurunan stunting di Kota Banjarbaru. 

Dalam paparannya disampaikan berdasarkan data pravelansi stunting Kota Banjarbaru pada tahun 2021 mencapai 19 persen (Kedua terendah se- Kalsel). Kemudian berdasarkan data e-PPGBM stunting per Agustus 2022 tadi mencapai 10,88 persen.

"Sehingga ini terlihat jelas ada penurunan. Karena harapan pemerintah di tahun 2024 telah menargetkan 14 persen penurunan stunting. Dan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru berkomitmen bisa menurunkan lebih rendah lagi dari 14 persen," pungkasnya. (san)