Kondisi arus lalu lintas di Jalan Trikora Simpang Empat Guntung Manggis. Foto - Dok. Mediakita.co.id
MEDIAKITA.CO.ID - Masifnya pertumbuhan penduduk di Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, disebut menjadi salah satu faktor penyebab semrawutnya arus lalu lintas di Jalan Trikora Simpang Empat Guntung Manggis.
Lurah Guntung Manggis, Zikru Rakhman menyampaikan bahwa berdasarkan data kependudukan per semester 1 tahun 2022, jumlah penduduk di Kelurahan Guntung Manggis hanya sebanyak 33.629 jiwa. Namun pada semester 2 tahun 2022, meningkat jadi 34.678 jiwa.
Kemudian, pada semester 1 tahun 2023, jumlah penduduk di Kelurahan Guntung Manggis kembali mengalami peningkatan. Kini sudah mencapai 35.091 jiwa.
"Sangat tinggi pertumbuhan penduduk di sini. Dan itu tidak sebanding dengan fasilitas jalan yang ada. Dulu tidak sampai seramai ini, namun seiring waktu kepadatan lalu lintas warga di persimpangan itu terus meningkat," ungkap Zikru kepada Mediakita.co.id, belum lama tadi.
Menurut Zikru, kapasitas di Jalan Trikora Simpang Empat Guntung Manggis itu sudah kurang refresentatif, seiring meningkatnya jumlah pengendara yang lalu lalang di jalan tersebut. Kondisi ini diperparah dengan adanya menara sumber tegangan tinggi atau Sutet di sana, sehingga jalan dari arah Banjarbaru menuju Banjarmasin tiba-tiba menyempit membentuk huruf L (mematah).
"Keberadaan tower (menara) itu jadi salah satu penyebab banyaknya kecelakaan. Tower itu bisa membuat pengendara hilang konsentrasi atau blank, jadi memang perlu pelebaran jalan," Zikru berpendapat.
Lantas, mengapa sampai saat ini ruas jalan di perempatan itu masih dalam kondisi yang sama? Zikru mengaku bahwa pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena adanya batasan kewenangan pengelolaan jalan.
"Jalan Trikora ini bukan kewenangan kami, tetapi kewenangan provinsi. Jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa, kami hanya sebatas mengkoordinasikannya dengan pemerintah provinsi," beber Zikru.
Meski begitu, Zikru mengatakan bahwa pihaknya berencana mengirimkan surat ke pihak Kecamatan Landasan Ulin, agar kondisi semrawutnya persimpangan jalan ini bisa ditindaklanjuti dengan membangun pos pantau lalu lintas di sana sebagai langkah antisipasi sementara.
"Sambil menunggu upaya pelebaran jalan, warga mengusulkan dibuatkan Pos Polisi supaya bisa memantau dan mengatur arus lalu lintas di sini. Paling tidak untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan," katanya.
Lebih lanjut Zikru mengungkapkan, pihaknya juga menerima masukan dari masyarakat yang menginginkan pemasangan Traffic Light di persimpangan tersebut. Namun menurutnya, usulan tersebut terlalu berisiko jika diterapkan. Sebab, di persimpangan jalan itu ada jalan menurun dan sebuah jembatan kecil.
"Jadi memang perlu kajian yang lebih mendalam dan melibatkan banyak pihak untuk memecahkan persoalan ini," tuntasnya.
Di lain pihak, hal senada disampaikan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Banjarbaru, Hendrawan Maulana. Ia tak menampik bahwa kondisi arus lalu lintas di Jalan Trikora Simpang Empat Guntung Manggis itu memang semrawut.
"Perlu kajian untuk menangani permasalahan di jalan ini," kata Hendra.
Oleh karena itu, Hendra meminta kepada masyarakat untuk bersabar. Karena pihaknya akan mengkoordinasikan hal ini kepada instansi terkait di jajaran Pemprov Kalsel untuk mengatasi hal tersebut.
"Kami sudah melakukan rapat bersama forum lalin. Hasilnya, pihak Dishub Provinsi akan melakukan kajian dan manajemen rekayasa arus lalin di titik tersebut," katanya.
Disamping itu, mengenai pemasangan Traffic Light yang diusulkan warga, Hendra mengatakan bahwa hal tersebut cukup sulit dilakukan dan harus ada pelebaran jalan terlebih dahulu.
"Di jalan itu juga ada satu jembatan yang membuat jalan itu menurun. Mungkin ada cara untuk mengatasinya, makanya harus dilakukan pengkajian dulu," pungkasnya. (isr)