Pencarian

Pipa BPAM Banjarbakula Masih Keluarkan Cipratan Air, Perbaikan Belum Optimal?


Cipratan air masih keluar dari pipa transmisi BPAM Banjarbakula. Foto - Putra

MEDIAKITA.CO.ID - Meski sudah dilakukan perbaikan beberapa hari lalu, namun pipa transmisi air baku berdiameter 1.200 mm milik Balai PAM Banjarbakula masih nampak mengeluarkan cipratan atau semburan kecil. 

Berdasarkan pantauan Mediakita.co.id di lapangan, Selasa (23/4/24) siang, alat berat eksavator dan dua orang petugas sedang berjaga mengawasi cipratan air yang masih saja keluar. Salah satunya Mahmud. 
 
Mahmud mengaku keberadaannya di sini bukan untuk melakukan perbaikan, melainkan untuk menguras air yang menggenang di sekitar pipa yang bocor itu. 

Kata dia, kebocoran itu terjadi sejak Minggu (21/4/2024) lalu. 

"Karena terjadi rembesan, rencananya alat klem yang sudah terpasang itu akan dilepas lagi dan dikirim ulang ke pabriknya di Solo untuk dilakukan penyetelan ulang," ujar Mahmud. 

Mahmud mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi petugas saat melakukan perbaikan. Salah satunya menunggu komponen atau aksesoris pipa yang harus dipesan secara khusus. 

"Aksesori tersebut harus dipesan secara khusus, karena pabrikan resmi penyedia pipa sebelumnya sudah tidak melakukan produksi,” ucapnya. 

Mahmud menyebut, komponen atau aksesoris pipa untuk menutup kebocoran itu dipesan melalui tiga vendor pabrikasi yang berbeda. Hal ini tentu berdampak terhadap proses perbaikan yang akhirnya memakan waktu cukup lama. 

Dampak lainnya, proses distribusi air baku ke PTAM Intan Banjar juga ikut terganggu karena dihentikan untuk sementara waktu. 

“Jika sesuai perencanaan, pompa akan dimatikan, lalu alat klem itu dilepas dan langsung dikirim ke pabriknya,” jelasnya.

Disisi lain, Ia tidak bisa memastikan kapan perbaikan ini bisa diselesaikan secara optimal. Sebab menurutnya, semua itu tergantung pada proses pengiriman komponen pipa yang disetel ulang itu. 

“Kalau di sana (pabriknya) cepat, proses perbaikan ini cepat juga. Intinya alat itu akan langsung dipasang kalau sudah datang,” tandasnya. 

Sementara itu, Pihak pelaksana perbaikan, Amin, mengungkapkan bahwa cipratan air itu terjadi karena ukuran komponen aksesoris yang dipasang dipipa tidak proporsional.

"Sementara ini dipasang dulu, agar air bisa didistribusikan, sambil menunggu alat dan bahan yang pas," katanya.

Amin melanjutkan, komponen sambungan pipa itu dipasang pada Sabtu (20/4/24) malam dan langsung dilakukan uji coba.

Padahal sesuai perencanaan, perbaikan pipa itu harus dilakukan pada Kamis (18/4/2024) lalu. 

"Tetapi alat yang datang itu terlalu besar ukuran karetnya, lalu terpaksa tidak jadi dipasang," pungkasnya. (Ptr)