
Ilustrasi ketika berbuka puasa. Foto - Pexels.com
MEDIAKITA.CO.ID - Menjalankan ibadah puasa bagi anak dengan diabetes tipe 1 memang memerlukan perhatian khusus. Namun, dengan disiplin dan pemantauan yang baik, mereka tetap bisa berpuasa dengan aman.
Hal ini disampaikan oleh dr. Indra Himawan, Sp. A (K), dalam kegiatan edukasi pra-Ramadan di RSD Idaman Banjarbaru, Sabtu (22/02/2025).
Menurut dr. Indra, insulin tetap harus digunakan selama puasa, meskipun dengan penyesuaian regimen yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Pola makan atau diet seimbang juga menjadi kunci utama. Artinya, hindari konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar, terutama saat berbuka. Selanjutnya, memilih makanan kaya serat saat sahur dan minum cukup air.
Pemantauan glukosa darah (GDS) menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Jika kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL atau lebih dari 300 mg/dL, atau lebih dari 250 mg/dL dengan keton positif, maka puasa harus segera dibatalkan.
"Meski berpuasa, anak dengan diabetes tetap disarankan untuk beraktivitas seperti biasa. Namun, olahraga berat sebaiknya dihindari," ujar dr. Indra.
Selain itu, edukasi mandiri juga menjadi bagian penting dalam menjalani puasa dengan aman. Rutin memantau kadar gula darah, mengenali dan memahami tanda-tanda kegawatan, serta menyusun rencana puasa yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Sebagai tambahan, dr. Indra mengingatkan agar anak tidak makan berlebihan saat berbuka, tetap mengonsumsi makanan setelah salat tarawih, serta mengakhirkan sahur.
"Jika dilakukan dengan disiplin dan pengawasan dokter, anak dengan diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman," tuntasnya. (RSD Idaman Banjarbaru)