Ratusan guru PAI ikuti PK online secara nasional. Foto - Tim
MEDIAKITA.CO.ID - Ratusan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah lanjut tingkat akhir (SLTA) Kota Banjarbaru, mengikuti Pemetaan Kompetensi (PK) online di SMKN 2 Banjarbaru, Rabu (10/5/23).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PPKB GPAI) yang dilakukan serentak di Indonesia, di bawah naungan Kementerian Agama RI.
Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam, Kemenag Kota Banjarbaru, Khairani mengatakan bahwa PK online ini dilaksanakan sebagai pemetaan kompetensi GPAI (Guru Pendidikan Agama Islam) se Kota Banjarbaru.
"PK online ini untuk memetakan sejauh mana GPAI dalam pelaksanaan kompetensi pedagogik GPAI dan keprofesionalannya," ujarnya.
PK online ini kata Khairani, wajib diikuti seluruh jenjang sekolah dari jenjang TK, SD, SMP dan SMK/SMA.
Kegiatan PK online dilaksanakan secara nasional. Hal ini sebut Khairani, merupakan bentuk kehadiran negara dala pembinaan bagi GPAI.
"Nanti hasilnya akan diambil kebijakan, dari harus dilakukan pembinaan, pelatih tingkat daerah, pelatih tingkat provinsi hingga pelatih tingkat nasional," terangnya.
Dengan adanya PK online ini lanjut Khairani, mendukung perkembangan dan kemajuan keprofesionalan GPAI di Seluruh Indonesia. Dengan begitu, harapannya seluruh GPAI di seluruh Indonesia menjadi guru yang berkualitas baik secara Intelektual, Spritual, dan Personal.
Sementara itu, Ketua Pelaksana PK Online Kota Banjarbaru, Alfian Wahyuni mengatakan bahwa ada 370 orang lebih GPAI mengikuti PK online di SMKN 2 Banjarbaru.
Disebutkan Alfian, sebagian GPAI Kota Banjarbaru masih terkendala di akun Siaga, sehingga kebanyakan masih fokus mengajar mata pelajaran baca tulis Alquran (BTA).
"Jadi di akun Siaga, mereka masih belum terwakili sebagai guru PAI," ungkapnya.
Ditambahkan Alfian, ada 6 rumpun PAI yang dikuasai GPAI dari Qur'an Hadits, Bahasa Arab dan lain-lain.
"Pada umumnya, kami siap dimanapun ditugaskan dan mengajar (mata pelajaran)," bebernya.
Dengan adanya PK online ini kata Alfian, bisa menjadikan GPAI Kota Banjarbaru lebih profesional dalam mendidik para peserta didik dan memiliki kompetisi yang dibutuhkan.
"PK online ini sebagai pemetaan bukan sebagai ujian, sehingga pemerintah bisa mengambil langkah strategis GPAI dalam melakukan pembinaan," tuntasnya.
Terpisah, Wakasek Bidang Kesiswaan SMKN 2 Banjarbaru, Rizky menyampaikan bahwa SMKN 2 Banjarbaru sangat mendukung kegiatan seperti ini (pelatihan), pihaknya sangat terbuka jika ada instansi yang ingin memakai ruangan di sekolahnya.
"Asalkan tidak bertepatan dengan kegiatan kami, sekolah kami terbuka secara umum," katanya. (Adv/tim)