Pencarian

Rock Bergema di Minggu Raya!


Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin berfoto bersama para musisi Banjarbaru - Banjarmasin yang tampil di Classic Rock Volume 2. Foto - Dok. Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Hentakan distorsi gitar begitu renyah terdengar dan bergema, di Panggung Bundar Minggu Raya (MGR) Banjarbaru, Sabtu (22/1/22) malam.

Rupanya dimalam minggu ini, para musisi dari Kota Banjarbaru dan Banjarmasin tampil membawakan lagu-lagu rock era tahun 70'an sampai 90'an dalam acara "Classic Rock Volume 2".

Gelaran Classic Rock Volume 2 ini buah kerja sama antara Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, Akademi Bangku Panjang, dan Parang Lais Production.

Kendati lagu-lagu yang dibawakan para musisi ini bergenre rock bahari (lama, red), namun nyatanya para penonton yang berusia muda sampai tua, terlihat begitu menikmati setiap nada sangar yang dimainkan musisi.

Bahkan Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin yang datang langsung ke acara ini juga nampak menikmatinya, sembari menghirup segelas teh tawar panas, ditemani Ketua Harian Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, A Yani Makkie bersama salah satu Seniman Senior Banjarbaru, HE Benyamine atau yang akrab disapa Bang Ben.

Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengatakan, Classic Rock Volume 2 yang digelar di Panggung Bundar Minggu Raya ini merupakan ajang silaturahmi para musisi bahari dari Banjarbaru dan Banjarmasin.

"Mereka berkumpul di Banjarbaru malam ini untuk unjuk kebolehan dalam bermusik, setelah sekian lama vakum akibat pandemi Covid-19," kata Aditya.


Para musisi tampil membawakan lagu-lagu era 70'an sampai 90'an di Classic Rock Volume 2. Foto - Dok. Mediakita.co.id

Aditya menambahkan, Classic Rock Volume 2 ini juga diramaikan oleh dua orang legenda penyanyi rock Banua, Su'ud Johan dan Jalibana.

"Beliau berdua adalah penyanyi rock bahari setelah era (band rock) Big Boy," sebutnya.

Aditya berharap Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, bisa mengagendakan acara seperti malam ini sebagai ajang silaturahmi para musisi rock.

"Mudah-mudahan kedepan tidak musisi rock saja yang tampil, tapi juga musisi dengan genre lainnya serta seni-seni lainnya yang ada di Kota banjarbaru juga bisa unjuk kebolehan di panggung ini," harapnya.

Disisi lain, menurut Aditya acara malam ini dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan pagelaran musik di Banjarbaru ke depannya, yakni dengan menekankan skala terbatas. Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin mempermudah keinginan para pelaku seni, termasuk dari industri musik agar bisa kembali menggelar konser sampai festival musik tahunan. 

"Tapi kami menyadari bahwa pandemi belum sepenuhnya berakhir. Maka dari itu kita tekankan skala batasannya. Dalam hal ini undangannya tidak dalam jumlah besar dan memang orang lokal saja," tuntasnya.


Para musisi tampil lepas dan enerjik di Classic Rock Volume 2. Foto - Dok. Mediakita.co.id

Sementara itu, Ketua Harian Dewan Kesenian Kota Banjarbaru sekaligus Pembina Komunitas Musisi Banjarbaru, A Yani Makkie mengaku bersyukur pagelaran musik kali ini mendapat antusias yang luar biasa. Baginya, acara tersebut menjadi momentum sekaligus jawaban atas kerinduan musisi lokal setelah sekian lama vakum akibat pandemi Covid-19.

"Kami memahami bahwa ada rasa rindu untuk kembali tampil di panggung. Nah dari momen ini, sedikit demi sedikit akan kita hidupkan kembali beriringan pemulihan kondisi pandemi," demikian kata Yani Makkie. (tim)