Ilustrasi nyamuk pembawa penyakit DBD. Foto - Pixabay
MEDIAKITA.CO.ID – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai merebak di Kabupaten Banjar. Tercatat, ada sebanyak 9 pasien DBD yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha, Martapura dari bulan September sampai Desember 2024 lalu.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Ratu Zalecha, Agus Dwi Karyanto menyampaikan, berdasarkan data yang diterimanya, penyakit DBD ini menyerang 6 orang warga Kabupaten Banjar, 1 warga Banjarbaru, 1 warga Barito Kuala, dan 1 warga Banjarmasin.
“Yang meninggal dunia seorang balita terkena DBD didiagnosa Dengue shock syndrome (DSS),” ungkap Agus, Kamis (2/1/2025).
Agus menerangkan, DSS merupakan suatu infeksi Dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi.
"Proses terjadinya DSS Demam pada DBD umumnya terjadi selama 2 sampai 7 hari dan menurun setelahnya," ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, Deni Apriani mengaku pihaknya sudah melakukan pencegahan penyebaran DBD dengan cara fogging.
“Sebenarnya antisipasi untuk kesiapan Haul Guru Sekumpul sudah dilakukan penyemprotan fogging sejak tanggal 23 Desember kemarin," sampainya.
Selain fogging kata Deni, pencegahan DBD ini bisa dilakukan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M, yakni menguras, menutup, me-recycle.
“Semoga dengan pencegahan ini kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang terkena DBD, dan untuk jemaah yang berhadir untuk menjaga kebersihan dan kondisi kesehatan tentunya,” tutupnya. (rdn)