Pencarian

Soal Penundaan PTM, MKKS Banjarbaru Minta Kejelasan


Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMP/MTs Kota Banjarbaru meminta kejelasan ihwal penundaan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Foto - Humpro Kota Banjarbaru

MEDIAKITA.CO.ID – Keputusan Pemerintah Kota Banjarbaru untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) pada sekolah tingkat dasar serta menengah pertama, mendapat respon dari berbagai pihak.

Baru-baru ini, giliran pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMP/MTs Kota Banjarbaru yang menyambangi balai kota guna meminta kejelasan perihal model pembelajaran bagi para peserta didik tersebut.

“Kami sudah mendapat penjelasan wali kota melalui video yang beredar, namun orang tua siswa yang mungkin belum menerima informasi langsung sehingga bertanya-tanya kapan PTM diterapkan," ujar Ketua Pengurus MKKS Kota Banjarbaru, Undi Sukarya saat melakukan audiensi bersama Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono, SE, Senin (19/7/21) kemarin.

Undi menjelaskan bahwa, sejumlah sekolah telah menerima supervisi atau pengawasan utama dari Satgas Covid-19 Kota Banjarbaru, namun hingga kini belum menerima hasil tindak lanjut terkait kesiapan pelaksanaan PTM.

“Kami belum menerima hasil resmi apakah sekolah-sekolah yang sudah disupervisi memenuhi syarat atau tidak melaksanakan PTM. Jika dinilai belum memenuhi syarat maka bisa segera melengkapi kekurangan,” cetus Kepala SMP Negeri 1 Banjarbaru itu.

Ia pun mendesak kepada Satgas Covid-19 agar dapat memeriksa dan memastikan seluruh sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang tersebar di Kota Idaman ihwal kesiapan dalam melaksanakan PTM.

Sementara, Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono, SE menyampaikan penundaan PTM salah satunya didasari alasan kuat terkait lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada beberapa waktu belakangan. Pihaknya tak ingin mengambil risiko menjalankan PTM yang berpotensi menyebabkan munculnya klaster Covid-19.

“Kita harus bahas bersama pihak-pihak terkait terlebih dahulu. Kita semua tidak ingin muncul cluster baru di dunia pendidikan dan keluarga akibat dampak PTM, sehingga harus hati-hati dan bijak dalam mengambil setiap keputusan terkait belajar mengajar di sekolah itu,” tegasnya.

Meminjam data Satgas Covid-19 Kota Banjarbaru, per Senin (19/7/21) kemarin, terdapat penambahan 27 kasus terkonfirmasi positif, 5 pasien sembuh, serta satu pasien meninggal dunia.

Secara rinci, total terkonfirmasi Covid-19 mencapai 5.907 kasus, dengan di antaranya 454 pasien dalam pemantauan, 96 menjalani perawatan, 5.158 dinyatakan sembuh dan 199 meninggal dunia. (tim)