Pencarian

Tembok Parkir di Pasar Antasari Rawan Roboh, Begini Penjelasan Doktor Jebolan Saga University Jepang


Tembok parkir di lantai atas Pasar Sentra Antasari roboh, usai diseruduk mobil pikap pengangkut pisang. Foto - Hans

MEDIAKITA.CO.ID – Insiden maut yang terjadi di Pasar Sentra Antasari, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin beberapa waktu lalu menyisakan duka bagi kerabat serta sanak saudara Laila Zahroh Maisaroh.

Ibu muda yang tengah mengandung tua itu harus meregang nyawa, usai tertimpa reruntuhan tembok pembatas parkir yang berada tepat di bagian lantai atas.

Terlepas dari musibah yang dialami Laila Zahroh, tembok pembatas dengan material beton itu diketahui telah berusia puluhan tahun. Sehingga, apabila diseruduk maupun ditabrak oleh kendaraan dipastikan akan roboh dengan mudah.

Terlebih lagi, menurut Doktor jebolan Saga University di Jepang, Dr. Eng. Akbar Rahman, ST.,MT., jika diamati secara seksama dari berbagai video yang beredar di linimasa media sosial, terlihat jelas tembok tidak mengaplikasikan sistem struktur konstruksi pengikat, yakni berupa sloof (konstruksi beton bertulang, red).

“Dan juga tidak ada tiang pengikat, sehingga ketika tembok itu tersenggol sedikit maka bisa jatuh. Apalagi, dengan kondisi material yang sudah lapuk,” beber pria yang kini mengemban amanah sebagai Koordinator Program Studi (Koprodi) Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat itu, Senin (17/1/22).


Koordinator Program Studi Arsitektur ULM, Dr. Eng. Akbar Rahman, ST.,MT. Foto - Istimewa

Masih dari rekaman video yang sempat ia tonton, Akbar kembali berpendapat bahwa tembok pembatas itu tak boleh sedikit pun tersenggol. Sebab, jika melihat kondisi pikap (pick-up, red) yang menyeruduk nyatanya tak mengalami kerusakan parah.

Hal itu mengindikasikan tembok pembatas itu tidak boleh mendapat getaran maupun guncangan dengan kekuatan besar, apalagi hingga diseruduk. Karena, bakal mengakibatkan kejadian serupa kembali terulang.

Melihat fakta tersebut, dirinya pun menyarankan kepada pemerintah maupun pihak terkait agar mengambil langkah antisipasi dengan mengamankan seluruh pedagang yang berjualan tepat di sisi bawah tembok.

“Dan juga sebaiknya diperbaiki lagi konstruksi yang ada itu. Sehingga aman bagi pedagang maupun pengunjung di Pasar Antasari,” pintanya.

Sekadar mengingatkan, seorang pedagang ayam potong di kawasan Pasar Sentra Antasari menghembuskan nafas terakhir, pada Jumat (14/1/22) sekitar pukul 04.00 WITA.



Korban Laila Zahroh (20) mengalami pendarahan cukup parah, usai kepalanya mengalami luka sobek akibat tertimpa reruntuhan puing dinding pembatas parkir yang berada tepat di lantai atas.

Peristiwa itu sontak menggegerkan para pedagang maupun pengunjung yang tengah berbelanja. Mereka lantas berupaya menyelamatkan korban dengan merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

Namun nahas, korban tak terselamatkan, begitu juga calon bayi yang tengah dikandungnya. Informasi dihimpun Zahroh tengah mengandung bayi berusia sekitar 8 bulan.

Setelah dinyatakan menghembuskan nafas terakhir, jenazah Zahroh langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Pangeran Antasari Gang Sampurna RT 8 RW 3, Kota Banjarmasin.

“Untuk jenazah langsung diterbangkan ke Pulau Madura, Jawa Timur. Rencananya korban akan dikebumikan di kampung halaman,” ucap seorang kerabat kepada Mediakita.co.id saat ditemui di kediaman korban. (hns)