Pencarian

Wali Kota Aditya Budayakan Tradisi Mawarung


Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin didampingi Wakilnya, Wartono mawarung bersama unsur Forkopimda Banjarbaru di lapak PKL Murdjani. Foto - Dok. Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID – Setelah seharian menjalani aktivitas yang padat, setiap orang tentu ingin melepas penat. Caranya pun beragam, mulai dari langsung membaringkan badan di atas kasur hingga ngobrol santai bersama kerabat maupun sahabat.

Dalam budaya Banjar, melepas penat dengan mengobrol santai sembari ngemil di warung kecil atau sederhana kerap dikenal dengan istilah ‘Mawarung’. Tradisi turun temurun ini bahkan tak lekang oleh zaman maupun kemajuan teknologi.

Ciri khas ini pun masih mudah dijumpai di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan. Bahkan ‘Mawarung’ kerap dilakukan Wali Kota Banjarbaru, HM. Aditya Mufti Ariffin, S.H., M.H., bersama wakilnya, Wartono serta Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banjarbaru.

Para pemangku kebijakan ini sering kali ‘Mawarung’ dengan spot di seputaran jantung kota, misalnya kawasan Lapangan Dr. Murdjani.

Teranyar, mereka bersantai usai menyaksikan acara seni budaya bertajuk Parade Senja yang dihelat Senin (17/1/22) petang. Dengan sajian minuman hangat, diskusi hingga canda tanda menghiasi kegiatan ‘Mawarung’ yang mereka lakukan.

Menurut Wali Kota Aditya, tradisi ‘Mawarung’ banyak mendatangkan manfaat, sekalipun hanya bersantai di warung sederhana. Selain tak merogoh kocek yang cukup dalam, ‘Mawarung’ menjadi sarana dalam merajut tali silaturahmi.

"Menikmati waktu santai tidak harus ke tempat-tempat eksklusif dan harus merogoh kocek cukup mahal. Menurut saya tradisi Mawarung di Kota Banjarbaru selalu menjadi sarana yang paling tepat dalam menjalani silahturahmi baik terhadap keluarga maupun sahabat," ucapnya.

Disamping itu, sebutnya, ‘Mawarung’ secara tak langsung juga telah membantu para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Terlebih lagi, dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi mendera selama dua tahun belakangan.

Karena itu, ia pun mengajak seluruh warga Banjarbaru untuk meneruskan tradisi ‘Mawarung’ agar tetap berkembang hingga ke generasi selanjutnya.

"Secara tidak sadar dengan Mawarung kita sudah membantu perekonomian masyarakat maupun para pelaku usaha UMKM. Maka dari itu kita harus terus meramaikan tradisi Mawarung,” tutupnya. (tim)