Pencarian

Kronologis Empat Pemancing Tersambar Petir di Desa Bunglai


Penemuan korban pemancing yang tersambar petir oleh Basarnas Banjarmasin, Minggu (14/4/24) malam. Foto - Basarnas Banjarmasin untuk Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Peristiwa memilukan empat orang pemancing yang tersambar petir di Desa Bunglai, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, masih menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Berikut kronologisnya. 

Mereka ialah Sholihin (50), Mamat (78), Raffi Saputra (32), dan Heri (46). Empat orang lelaki ini berencana memanfaatkan waktu liburannya dengan memancing di kawasan waduk Riam Kanan, Desa Bunglai, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar pada Sabtu (13/4/24). 

Namun saat tengah asyik memancing, tiba-tiba hujan deras disertai petir melanda kawasan setempat. Tak disangka, petir menyambar Sholihin, Mamat, Raffi Saputra, dan Heri. Mereka bahkan sampai tercebur ke dalam air waduk akibat sambaran petir itu. 

Nahas, dua di antaranya yakni Sholihin (50) dan Mamat (78) yang merupakan pasangan ayah dan anak, tewas dalam kejadian itu. Sedangkan Raffi Saputra dan Heri, selamat setelah tertolong oleh Andi Pradana (43), rekan satu rombongan para korban. 

Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriyatin melalui Kasi Humas Polres Banjar, AKP Suwarji menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika saksi Andi Pradana mendengar suara sesuatu yang tercebur ke dalam air, sesaat setelah terjadi petir, Sabtu (13/4) sekira pukul 15.00 WITA. 

Merasa curiga, Andi kemudian memeriksanya dan
melihat keempat korban sudah tercebur di dalam air.

"Namun yang sempat diselamatkan hanya korban
Heri dan Putra, sedangkan korban Mamat dan Sholihin tidak sempat," katanya, Minggu (14/4/24).

Setelah itu, korban Heri dan Putra langsung dilarikan ke RSD Idaman Banjarbaru untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. 

Jasad Korban Ditemukan

Penemuan korban pemancing yang tersambar petir oleh Basarnas Banjarmasin, Minggu (14/4/2024) malam. Foto - Basarnas Banjarmasin untuk Mediakita.co.id

Jasad kedua korban tewas, Sholihin dan Mamat akhirnya berhasil ditemukan oleh petugas gabungan. 

Tim SAR gabungan pertama kali menemukan jasad Sholihin yang tenggelam pada Minggu (14/4/24), sekitar pukul 00.10 WITA. 

“Korban ditemukan 20-30 meter dari titik awal tenggelam," kata Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, Al Amrad, Senin (15/4/24).

Setelah penemuan korban pertama, pencarian kembali dilanjutkan di hari yang sama, Minggu (14/4/23) sekitar pukul 01.35 WITA. Tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan korban kedua atas nama Mamat. 

Korban Mamat ditemukan sekitar 15 meter dari titik awal tenggelam. Selanjutnya, kedua korban langsung dievakuasi ke RSUD Ratu
Zalecha, Martapura. 

"Saat ditemukan, kondisi kedua korban tenggelam telah meninggal dunia," ujarnya.

Sementara itu, Raffi Saputra alias Putra diketahui mengalami luka robek pada bagian paha kanan dan leher sebelah kanan. 

“Kedua korban sudah pulang sekitar jam 12 malam (Minggu) tadi setelah dilakukan perawatan dan dinyatakan aman,” ucap Kepala Unit Humas RSD Idaman Banjarbaru Alfrico Purba. (ptr)