Home » Kalsel Dorong Penguatan Mediasi untuk Jaga Harmoni Antar Umat Beragama

Kalsel Dorong Penguatan Mediasi untuk Jaga Harmoni Antar Umat Beragama

Foto – MC Kalsel untuk Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID – Di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan pentingnya kemampuan mediasi sebagai upaya mencegah munculnya konflik keagamaan dan menjaga stabilitas sosial di Banua.

Komitmen tersebut ditegaskan Gubernur Kalsel H. Muhidin melalui Kepala Bagian Bina Mental dan Spiritual Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Fahrurazi, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Mediasi Konflik Umat Beragama Tahun 2025 di salah satu hotel di Banjarmasin, Kamis (25/9/2025).

Gubernur menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang bekerja sama dengan Wali Songo Mediation Center UIN Walisongo Semarang tersebut. Menurutnya, pelatihan ini menjadi wadah penting dalam memperkuat kapasitas para pemangku kepentingan untuk mengelola potensi konflik dengan cara-cara dialogis.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terus bekerja sama dan saling merangkul dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama di Banua,” ucap Fahrurazi mewakili Gubernur.

Ia menekankan bahwa situasi harmonis di Kalimantan Selatan selama ini tidak boleh membuat masyarakat lengah. Potensi gesekan sosial bisa muncul kapan saja jika tidak diantisipasi sejak dini.

Gubernur juga mengingatkan kembali peristiwa “Jumat Kelabu” pada 23 Mei 1997, yang menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya penyelesaian konflik secara bijak dan damai.

“Dari pengalaman itu, kita belajar bahwa konflik umat beragama dapat menimbulkan perpecahan. Karena itu, kemampuan mediasi menjadi bekal penting agar kehidupan rukun, aman, dan damai di Kalimantan Selatan selalu terjaga,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap peserta mampu menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing, serta siap menghadapi berbagai tantangan sosial keagamaan dengan pendekatan persuasif dan inklusif.

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Bimbingan Teknis Mediasi Konflik Umat Beragama Tahun 2025 secara resmi saya nyatakan dibuka,” tutup Fahrurazi. (adv/rdn)