Home » Karta Fest 2025, Karang Taruna Banjarbaru Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Muda

Karta Fest 2025, Karang Taruna Banjarbaru Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Muda

Plh Sekda Banjarbaru Rahmat Taufik bersama Ketua Karang Taruna Kota Banjarbaru, Robbi Nur Miftah keliling mengunjungi stand – stand Karang Taruna dari seluruh Kelurahan Banjarbaru. Foto – Raden

MEDIAKITA.CO.ID – Pemerintah Kota Banjarbaru mendorong peran Karang Taruna agar tak hanya aktif di bidang sosial, tetapi juga mampu menjadi penggerak ekonomi muda. Dorongan ini disampaikan melalui kegiatan Karta Fest 2025 yang resmi digelar di Lapangan dr. Murjani, Banjarbaru, Rabu (22/10) sore.

Kegiatan yang dirangkai dengan Pawai Ta’aruf Hari Santri Nasional 2025 tersebut menjadi ajang kreativitas sekaligus wadah pengembangan kemandirian ekonomi bagi Karang Taruna di Banjarbaru.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Rahmat Taufik, yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, Karta Fest diharapkan menjadi ruang bagi pemuda untuk berinovasi dan produktif.

“Karang Taruna di Banjarbaru diharapkan bisa lebih maju dan kreatif dengan adanya Karta Fest ini,” ujarnya.

Terkait momentum Hari Santri, Rahmat menilai kegiatan ini juga menjadi bagian dari syiar Islam serta membangun generasi islami di masa mendatang.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kota Banjarbaru, Robbi Nur Miftah, menjelaskan bahwa setiap kelurahan berpartisipasi dengan membuka stand masing-masing. Ia menyebut, Karta Fest merupakan langkah konkret dalam membangun kemandirian ekonomi Karang Taruna.

“Kami ingin mendorong kader Karang Taruna agar bisa menjadi pengusaha ke depan. Setiap stand juga kami lombakan untuk menumbuhkan semangat kompetisi,” ungkapnya.

Menurut Robbi, kegiatan ini menjadi stimulan bagi 20 perwakilan Karang Taruna di tiap kelurahan agar lebih aktif dan berdaya.

“Eksistensi Karang Taruna ingin kami bangun melalui kegiatan ini. Potensi mereka beragam, hanya perlu wadah dan pengalaman untuk berkembang,” tambahnya.

Menariknya, Karta Fest tahun ini turut menampilkan berbagai permainan tradisional seperti kelereng, bedamprak, hingga papan trombol yang dikemas dalam konsep Kampung Culture. Masyarakat pun terlihat antusias menikmati suasana penuh nostalgia tersebut.

Robbi berharap, Karang Taruna tidak hanya aktif pada momen tertentu seperti peringatan 17 Agustus, tetapi juga dapat berperan berkelanjutan dalam pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Ini bisa menjadi pembuktian bahwa Karang Taruna mampu aktif dan berkontribusi di berbagai lini. Kami juga berharap dukungan dari kelurahan dan kecamatan untuk terus mendorong mereka,” pungkasnya. (rdn)