Home » Pemprov Kalsel Perkuat Koordinasi dan Kesiapsiagaan Hadapi Peningkatan Karhutla

Pemprov Kalsel Perkuat Koordinasi dan Kesiapsiagaan Hadapi Peningkatan Karhutla

Foto – MC Kalsel untuk Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai menunjukkan peningkatan. Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Kalsel, H. Muhidin, melalui Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Muhamad Muslim, dalam rapat monitoring situasi terkini penanganan karhutla yang digelar secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Senin (28/7/2025).

Muhamad Muslim menyampaikan bahwa Pemprov Kalsel telah menyiapkan berbagai langkah strategis, baik dalam bentuk pencegahan, mitigasi, maupun penanganan langsung di lapangan.

“Pemprov telah memperkuat regulasi dengan merevisi Perda Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengendalian Karhutla, serta menyusun Rencana Kontinjensi Karhutla dan Kekeringan 2025–2027 yang selaras dengan misi keempat RPJMD, yakni penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa surat edaran gubernur tentang kesiapsiagaan karhutla telah disebarluaskan kepada seluruh pemangku kepentingan. Pemetaan wilayah rawan, pembentukan zona prioritas, serta pelibatan masyarakat menjadi fokus utama dalam strategi pengendalian.

Beberapa aksi nyata juga telah dilakukan, seperti peningkatan kapasitas aparatur melalui latihan dan simulasi, pemasangan skot balok, pembasahan lahan, pembersihan gulma, serta pengangkatan sedimentasi saluran air untuk menjaga ketersediaan sumber air selama masa pemadaman.

“Patroli rutin di wilayah rawan, pemantauan tinggi muka air gambut, hingga pemanfaatan teknologi sistem peringatan dini terus ditingkatkan. Kami juga melibatkan MPA, MPB, PBBM, UPBS, dan damkar swadaya dalam setiap upaya pengendalian di lapangan,” imbuhnya.

Dari sisi operasional, pemadaman dilakukan berdasarkan laporan patroli lapangan dan kabupaten/kota yang dikompilasi oleh Pusdalops. Diketahui, titik api mulai banyak muncul di wilayah barat dan utara Kalsel, termasuk zona ring 1 bandara serta daerah Hulu Sungai.

Sektor-sektor strategis seperti kehutanan, pertanian, perkebunan, dan kesehatan juga dilibatkan secara aktif — mulai dari sosialisasi larangan pembakaran lahan, monitoring pembukaan lahan tanpa bakar, hingga penyiapan logistik kesehatan seperti masker, oksigen konsentrat, dan APD di lapangan.

“Penanganan karhutla membutuhkan keterpaduan lintas sektor dan peran aktif seluruh pihak, termasuk masyarakat. Sinergi inilah yang akan menentukan keberhasilan kita dalam mengurangi dampak karhutla terhadap lingkungan dan kesehatan,” tegas Muhamad Muslim.

Dalam kegiatan ini, Plt Asisten I Setdaprov Kalsel turut didampingi oleh Plt Kepala BPBD Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, beserta jajaran, serta Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fatimatuzzahra. (adv/rdn)